JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM– Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, menekankan pentingnya kontinuitas dan konsistensi dalam pengelolaan lingkungan, sumber daya alam, dan aksi iklim sebagai kunci utama keberhasilan dalam menghadapi tantangan global.
Pernyataan ini disampaikan dalam pembukaan Festival LIKE 2 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 8-11 Agustus 2024, dengan tema “10 Tahun untuk Sustainabilitas.”
Menurut Menteri Siti, selama 10 tahun terakhir, Kementerian LHK di bawah kabinet Presiden Jokowi telah mengalami banyak perubahan signifikan melalui berbagai kebijakan, upaya inovatif, dan peningkatan kinerja yang akuntabel dan terukur.
“Kontinuitas dan konsistensi ini sangat penting, dalam upaya kita meyakinkan publik, masyarakat Indonesia, juga dunia internasional dalam kaitan dengan isu global pada aspek lingkungan, sumber daya alam dan iklim,” ujar Menteri Siti dalam sambutannya pada Pembukaan Rangkaian Festival Like 2 di Jakarta, Kamis (8/8/2024).
Festival LIKE 2 ini juga menjadi bagian dari persiapan menuju COP UNFCCC ke-29 yang akan berlangsung di Azerbaijan pada November 2024. Acara ini diharapkan dapat memperkuat langkah-langkah Indonesia dalam merespons berbagai tantangan lingkungan dan iklim, sekaligus membina hubungan baik dengan masyarakat.
Selama empat hari pelaksanaan, Festival LIKE 2 menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti talkshow, pameran, lomba-lomba, konsultasi, jalan sehat bersama, hingga fun riding kendaraan konversi listrik. Puncak acara akan digelar pada Jumat (9/8/2024) dengan kehadiran Presiden Jokowi yang dijadwalkan akan menyerahkan SK Perhutanan Sosial, SK TORA, dan SK terkait Peremajaan Sawit Rakyat.
Selain itu, Festival LIKE 2 juga diawali dengan Green Talks yang terdiri dari 16 sesi. Menteri Siti menyebut Green Talks ini sebagai wahana untuk menyampaikan kinerja KLHK melalui para Dirjen dan Kepala Badan, serta menampilkan roadmap menuju Net Zero Emission yang diusung oleh berbagai perusahaan mitra KLHK, dengan fokus pada inovasi dan teknologi ramah iklim (Marwan Aziz)