Es di Arktik selama beberapa tahun belakangan ini semakin menipis. Foto : Alfred-Wegener-Institut.
ARKTIK, BERITALINGKUNGAN.COM– Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Climate Change mengungkapkan perubahan besar pada pressure ridge di Kutub Utara akibat mencairnya es tua multiyear.
Pressure ridge adalah formasi es yang terbentuk saat lempengan es saling bertumpukan akibat tekanan angin atau arus laut. Struktur ini tidak hanya menjadi hambatan besar bagi navigasi kapal, tetapi juga memiliki peran penting dalam ekosistem Arktik, mulai dari menjadi habitat perlindungan bagi beruang kutub hingga meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam perairan.
Penurunan Frekuensi dan Ketinggian
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Alfred Wegener Institute (AWI) dengan menggunakan data tiga dekade survei udara, ditemukan bahwa frekuensi pressure ridge di Arktik menurun hingga 12,2% per dekade, sementara ketinggiannya menurun 5% per dekade. Di Laut Lincoln, tempat es tua biasanya terakumulasi, penurunannya bahkan lebih drastis: frekuensi berkurang 14,9% dan ketinggian 10,4% per dekade.
Es tua, yang telah melewati beberapa musim panas, memiliki jumlah pressure ridge lebih banyak karena telah mengalami tekanan tinggi selama bertahun-tahun. Namun, karena semakin banyak es tua yang mencair akibat pemanasan global, formasi pressure ridge secara keseluruhan mengalami penurunan meskipun es muda yang lebih tipis lebih mudah terdeformasi.
Dampak pada Ekosistem
Pressure ridge memiliki fungsi vital dalam ekosistem Arktik. Struktur ini memberikan perlindungan bagi organisme yang hidup di es, mendukung beruang kutub untuk melahirkan dan berlindung, serta mempromosikan pencampuran air yang membawa nutrisi penting. Namun, dengan berkurangnya ukuran dan frekuensi pressure ridge, ekosistem Arktik menghadapi tantangan besar yang dapat mengganggu keseimbangan biogeokimia wilayah tersebut.
Tantangan Penelitian Lebih Lanjut
Para ilmuwan menyatakan bahwa meskipun data menunjukkan penurunan ukuran dan frekuensi pressure ridge, fenomena lain seperti peningkatan kecepatan drift es masih menjadi teka-teki. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan kompleks antara es, iklim, dan ekosistem. Oleh karena itu, data dari penelitian ini telah dibuka untuk umum agar peneliti lain dapat menggunakannya untuk analisis lebih lanjut.
Pada musim panas mendatang, ekspedisi dengan kapal penelitian Polarstern akan difokuskan untuk menginvestigasi perbedaan biologi dan biogeokimia antara pressure ridge dan lempengan es dari berbagai usia. Dengan mengombinasikan pengamatan dari kapal dan survei udara, para ilmuwan berharap dapat memperoleh wawasan lebih dalam untuk melindungi dan mendukung keberlanjutan Arktik.
Perubahan yang terjadi di Arktik ini adalah pengingat nyata bahwa pemanasan global memiliki dampak mendalam terhadap ekosistem global. Kini saatnya dunia mengambil langkah lebih serius dalam melindungi wilayah Kutub Utara yang semakin rentan ini (Marwan Aziz).