JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Sebanyak 113 sekolah Muhammadiyah dari wilayah Jakarta, Depok, Tangerang Selatan, dan Bekasi berkumpul di Gedung Dakwah Muhammadiyah DKI Jakarta, Rabu (21/5/2025), dalam acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Sekolah Adiwiyata Berkemajuan.
Kegiatan ini menjadi langkah konkret Muhammadiyah dalam mendorong budaya cinta lingkungan sejak dini di lingkungan pendidikan.
Acara ini merupakan kelanjutan dari peluncuran Program Adiwiyata Berkemajuan yang dilakukan pada bulan Ramadan lalu, hasil kolaborasi antara Majelis Lingkungan Hidup (MLH), Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Majelis Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah, dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI.
Bangku Sekolah, Titik Awal Perubahan Lingkungan
Dalam sambutannya, Ketua MLH PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung, menegaskan pentingnya pendidikan lingkungan dimulai sejak bangku sekolah. “Kegiatan ini sangat penting, karena menyangkut kenyamanan dan keamanan hidup kita di masa depan,” ujarnya.
Azrul yang juga Wakil Ketua MUI mengajak sekolah-sekolah untuk mulai meninggalkan botol plastik sekali pakai dan beralih ke tumbler serta air galon.
“Kita ingin warga persyarikatan punya kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan,” kata Azrul kepada Beritalingkungan.com, sembari menyebut rencana pengiriman surat resmi kepada PP Muhammadiyah dan Menteri LHK untuk mendukung gerakan ini.
Sekolah Muhammadiyah, Pionir Adiwiyata dari Kalangan Ormas
Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, Khoirul Huda, menyatakan komitmennya untuk mengawal program ini hingga menjadi praktik unggulan di sekolah-sekolah Muhammadiyah. “Harapannya, sekolah Muhammadiyah bisa menjadi percontohan bagi sekolah Adiwiyata dan Green School di Indonesia,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari KLH. Jo Komala Dewi, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup KLH, mengungkapkan apresiasinya terhadap peran Muhammadiyah.
“Saya pikir Muhammadiyah itu organisasi keagamaan biasa. Ternyata, sudah banyak aksi nyata dalam isu lingkungan. Ini bukan sekadar program, tapi sudah jadi budaya,” tuturnya penuh kagum.
Ia menambahkan, kegiatan ini mencetak bukan hanya generasi berilmu, tetapi juga berakhlak terhadap manusia dan alam. “Inilah esensi pendidikan Adiwiyata yang sebenarnya,” ujarnya.
Mencetak Generasi Hijau
PWM DKI Jakarta melalui Abdul Halim juga mengapresiasi sinergi MLH, Majelis Dikdasmen, dan KLH. “Kami mendukung penuh kegiatan ini sebagai bentuk nyata peran sekolah dalam meningkatkan kesadaran lingkungan,” ucapnya.
Pada sesi sosialisasi dan bimtek, hadir tiga narasumber utama yaitu Djihadul Mubarok (Sekretaris MLH PP Muhammadiyah), Dendi Wijaya S (Majelis Dikdasmen PNF), serta perwakilan dari KLH RI. Mereka menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun budaya sekolah yang berwawasan lingkungan serta strategi teknis dalam mendaftarkan dan mengelola Sekolah Adiwiyata Berkemajuan.
Langkah Nyata untuk Masa Depan Hijau
Sosialisasi dan bimtek ini diharapkan menjadi bekal bagi seluruh sekolah Muhammadiyah untuk mengimplementasikan Program Adiwiyata secara sistematis dan terukur.
Tak hanya sebagai upaya pelestarian lingkungan, tetapi juga sebagai bagian dari dakwah lingkungan hidup dan pendidikan karakter Islami.
Dengan semangat Islam Berkemajuan, Muhammadiyah menegaskan komitmennya untuk menjadi pelopor gerakan peduli lingkungan di dunia pendidikan. Kini, langkah menuju generasi hijau bukan lagi sekadar wacana—tapi telah dimulai dari ruang kelas.