JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Prof Arif Satria bertemu membahas Teknologi Reproduksi Berbantu dan Bio-bank untuk membantu pelaksanaan konservasi satwa liar terancam punah.
Rektor IPB mengatakan mengingat banyaknya jenis satwa liar yang tergolong terancam punah, sementara sarana dan prasarana serta sumber daya manusia masih terbatas, maka kedua teknologi itu untuk sementara dibatasi pada pengawetan (preservation), perlindungan dan pemulihan sumber daya genetik badak sumatera.
Terkait hal itu, IPB University mengaplikasikan Teknologi Reproduksi Berbantu (Assisted Reproductive Technology/ART) dan Bio-bank, untuk menjaga kelestarian satwa dari kepunahan.
“Dengan dukungan dari para pihak, termasuk KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), ke depan kita kembangkan teknologi ini untuk spesies satwa liar lain,” kata Arif saat melakukan pertemuan dengan Menteri LHK di Manggala Wanabakti, Jakarta
Ia mengatakan pendekatan teknologi dapat menjawab berbagai persoalan kelangkaan spesies satwa. Dengan teknologi, perlindungan dan pengamanan plasma nutfah atau material genetik satwa liar yang berstatus terancam kritis dari kepunahan dapat dilakukan.
Plasma nutfah atau sumber daya genetik, kata dia, adalah bahan dari tumbuhan, satwa, dan atau jasad renik, yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat.
Sejauh ini program ART dan Bio-bank yang sedang berjalan, kata Arif Satria, di antaranya koleksi dan kriopreservasi semen (sperma) dan inseminasi buatan banteng jawa yang dimulai sejak tahun 2015, serta koleksi semen dan inseminasi buatan pada anoa, macan dahan, dan harimau sumatera mulai tahun 2020.
Menteri LHK Siti Nurbaya menyambut baik gagasan IPB University.
Ia mengatakan bahwa hal itu sejalan dengan program pemerintah dan arahan Presiden Joko Widodo untuk membangun plasma nutfah nasional di Ibu Kota Negara (IKN).
“Saya kira fasilitas yang kelak akan dibangun tidak hanya dikembangkan untuk faunanya saja, tetapi untuk floranya juga. Dalam hal ini, IPB University dapat berkolaborasi dengan UGM dalam pengembangan teknologi floranya,”tandasnya (Ant/BL)