JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Sebuah studi besar di Singapura yang melibatkan lebih dari 13.000 peserta selama hampir 20 tahun menemukan bahwa konsumsi buah yang lebih tinggi di usia pertengahan berhubungan dengan penurunan risiko gejala depresi di usia tua.
Dalam studi kohort Singapura ini, yang melibatkan 13.738 peserta dari Studi Kesehatan Cina Singapura, peneliti melacak partisipan dari usia pertengahan hingga usia tua selama sekitar 20 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang mengonsumsi lebih banyak buah di usia pertengahan memiliki kemungkinan lebih rendah mengalami gejala depresi di usia tua.
Populasi global sedang mengalami penuaan dengan cepat, dan ada peningkatan prevalensi gejala depresi di usia tua di kalangan orang dewasa yang lebih tua. Gejala-gejala ini mencakup perasaan depresi, kurangnya kesenangan, pemrosesan kognitif yang tertunda, dan penurunan aktivitas volisional, sering kali disertai dengan hilangnya nafsu makan, insomnia, kurangnya konsentrasi, dan peningkatan kelelahan. Hal ini telah dikaitkan dengan perubahan neurodegeneratif yang mendasari di otak yang berhubungan dengan penuaan.
Dorongan yang semakin besar untuk menjaga kesehatan orang dewasa yang lebih tua telah mendorong penelitian luas tentang pendekatan yang dapat mencegah depresi di usia tua. Bukti yang semakin banyak menunjukkan peran penting faktor makanan dalam melindungi dari depresi pada usia lanjut. Apakah diet atau makanan tertentu yang dikonsumsi di masa muda memiliki dampak pada kesejahteraan mental di kemudian hari?
Dalam studi longitudinal yang dilakukan oleh Yong Loo Lin School of Medicine, National University of Singapore (NUS Medicine), peneliti menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi lebih banyak buah di usia muda memiliki kemungkinan lebih rendah mengalami gejala depresi di usia tua.
Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya diet seimbang dan pola makan sehat dalam mencegah masalah kesehatan mental di usia lanjut. Konsumsi buah yang tinggi di usia pertengahan dapat menjadi salah satu strategi efektif untuk menjaga kesejahteraan mental di usia tua, seiring dengan pentingnya menjaga gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hidup.
Sebagai bagian dari upaya global untuk mempromosikan kesehatan mental yang lebih baik, studi ini menyoroti perlunya meningkatkan kesadaran akan manfaat pola makan sehat dan pentingnya memulai kebiasaan baik sejak dini untuk menjaga kesehatan mental di masa depan.