Ilustrasi macan dahan. Foto : Antara.
ACEH, BERITALINGKUNGAN.COM– – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyampaikan kabar duka atas kematian seekor Macan Dahan (Neofelis diardi diardi) yang ditemukan mati di kandang rehabilitasi BKSDA Aceh. Macan dahan ini sebelumnya dievakuasi dari pemukiman penduduk di Kabupaten Bener Meriah dalam kondisi sakit pada 14 September 2024.
Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, mengungkapkan bahwa tim medis menemukan macan dahan tersebut dalam kondisi lemah saat penyelamatan. “Kami tidak mengetahui secara pasti apa yang menimpa Macan Dahan ini, namun ketika dievakuasi, satwa dilindungi tersebut memang sudah dalam kondisi sakit dan membutuhkan penanganan medis,” ujar Ujang seperti dikutip Beritalingkungan.com dari Antara, Senin (7/10).
Setelah dievakuasi, satwa ini mendapatkan perawatan intensif di Kantor BKSDA Aceh. Pada akhir September, tim medis BKSDA melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mendapati bahwa macan dahan mengalami anemia. Penyebab pasti anemia tersebut belum dapat dipastikan, namun penanganan dengan pemberian pakan bergizi seperti daging segar dan ayam segera diterapkan untuk memulihkan kondisi kesehatannya.
Kondisi macan dahan sempat membaik, dan rencana pelepasliaran ke Cagar Alam Jantho, Kabupaten Aceh Besar, sudah dijadwalkan. Namun sayangnya, pada Senin pagi (7/10) sekitar pukul 07.30 WIB, satwa langka ini ditemukan telah mati di dalam kandangnya.
“Kami berkoordinasi dengan tim dokter untuk memastikan penyebab kematiannya. Dugaan awal adalah anemia, namun kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut,” kata Ujang.
Macan Dahan merupakan satwa yang dilindungi dan masuk dalam kategori rentan akibat kehilangan habitat dan perburuan liar. Upaya konservasi terus dilakukan untuk menjaga kelestarian satwa ini di alam liar.
Upaya penanganan medis serta perawatan intensif yang dilakukan BKSDA Aceh merupakan bagian dari komitmen untuk menyelamatkan satwa-satwa yang terancam punah. Namun, kasus ini menjadi pengingat akan tantangan besar dalam upaya pelestarian spesies langka yang memerlukan penanganan khusus (Ant/BL)