Kenalkan Gajah Sumatra Sejak Dini, Belantara Foundation Latih Guru SD di OKI Lewat Buku Edukatif

Berita Lingkungan Satwa Terkini

Ilustrasi Gajah Sumatra. Dok : Beritalingkungan.com

SUMSEL, BERITALINGKUNGAN.COM— Di tengah upaya melestarikan satwa langka, Belantara Foundation melangkah lebih jauh dengan cara yang unik dan menyentuh: mengenalkan gajah sumatra kepada anak-anak lewat buku ajar yang ramah pelajar. Bertempat di Aula Kantor Kecamatan Air Sugihan, pelatihan penggunaan buku “Mengenal Gajah Sumatra” untuk guru SD resmi digelar pada 22 April 2025.

Buku ini bukan sekadar bacaan biasa. Ditulis berdasarkan masukan para guru lokal dan dicetak oleh IPB Press, buku ini menjadi sarana pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) yang sarat nilai konservasi. Melalui lembar aktivitas yang interaktif, siswa diajak tidak hanya memahami gajah sumatra secara ilmiah, tetapi juga belajar mencintainya sebagai bagian dari ekosistem hidup.

“Dengan pengetahuan yang ditanamkan sejak dini, kita berharap lahir generasi yang lebih ramah lingkungan dan siap menjaga warisan alamnya,” ujar Dr. Dolly Priatna, Direktur Eksekutif Belantara Foundation. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Living in Harmony, yang mendorong koeksistensi manusia dan gajah di Lanskap Padang Sugihan, Kabupaten OKI.

Sebanyak 170 eksemplar buku dibagikan ke lima sekolah dasar di Air Sugihan—mulai dari SD Negeri Desa Sukamulya hingga Desa Simpang Heran. Tidak hanya sekolah, buku ini juga diserahkan ke pemangku kepentingan seperti BKSDA, Dinas Kehutanan, hingga aparat desa dan perusahaan pemegang konsesi kehutanan.

Plh. Kepala Seksi KSDAE dan Perubahan Iklim Dinas Kehutanan Sumsel, Silvan A. Rahmana, menyebut buku ini sebagai penghubung penting antara pendidikan dan kearifan lokal. “Melalui buku ini, kita menanamkan nilai konservasi sekaligus menjaga nilai budaya masyarakat,” ungkapnya.

Para guru pun menyambut antusias. “Buku ini sangat membantu kami memperkaya materi ajar dengan pendekatan yang menyenangkan. Anak-anak jadi lebih mudah memahami dan menyukai pelajaran,” tutur Cak Mudilah, Kepala SD Negeri 1 Desa Srijaya Baru.

Melalui langkah edukatif ini, Belantara Foundation membuktikan bahwa pelestarian gajah sumatra bukan hanya urusan konservasionis, tapi juga bisa dimulai dari ruang kelas—dari satu buku, satu anak, dan satu guru (Marwan Aziz).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *