Gunung Marapi. Foto : Antara |
BUKITTINGGI, BL-Gunung Marapi yang berada di antara Kabupaten Tanahdatar dan Agam Sumatera Barat menyemburkan abu vulkanik sekitar pukul 07.15 WIB pada Selasa (7/8) pagi.
Abu vulkanik yang dikeluarkan gunung memiliki tinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu berlangsung 10 menit dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dari atas puncak gunung.
Abu vulkanik berwarna hitam tebal tersebut diperkirakan menghujani sebagian wilayah Jorong Limo Kampuang, Nagari Sungaipua, Kabupaten Agam, yang berada tepat di bawah kaki gunung atau sekitar lima kilometer arah barat gunung.
Setelah abu vulkanik menghilang, gunung tidak lagi terlihat mengeluarkan abu vulkanik. Namun, sekitar 30 menit kemudian gunung terlihat mengeluarkan asap putih tipis diperkirakan setinggi 50 meter dari puncak kawah.
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi, Suparmo, meminta warga yang tinggal di sekitar lereng gunung untuk tatap waspada.
“PVMBG masih merekomendasikan gunung waspada level II dan melarang masyarakat untuk mendaki lebih dari tiga kilometer dari puncak,” kata dia.
Ia menyebutkan, gunung mengalami peningkatan aktivitas pada tanggal 3 Agustus 2011.
Sewaktu peningkatan aktivitas pada 3 Agustus 2011, gunung sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman dan Padangpanjang.
Gunung Marapi terakhir kali meletus pada tahun 2005. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumatera Barat.
Setiap pergantian tahun baru, salah satu gunung aktif di Sumbar ini selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Kotobaru, Tanahdatar. (Ant)