![]() |
JAKARTA, BL- Kebakaran hutan yang terus terjadi menyumbangkan polusi udara yang berbahaya di sebagian wilayah Indonesia, yaitu Sumatera dan Kalimantan yang kabut asapnya mencapai hingga Singapura juga Malaysia.
Greenpeace Asia Tenggara merilis laporan terkait dengan latar belakang penyebab dan solusi krisis kebakaran hutan yang terjadi. Juru kampanye Greenpeace Indonesia, Annisa Rahmawati mengatakan, puluhan tahun kerusakan hutan dan pengeringan lahan gambut telah mengubah lanskap Indonesia menjadi bom karbon. Sekarang ribuan lahan terbakar. Baik secara sengaja ataupun tidak, perusahaan telah mengubah kondisi hutan dan lahan gambut menjadi krisis.
“Sepertinya janji Presiden Jokowi hanya angin lalu saja. Komitmen Indonesia yang akan dibawa ke KTT Iklim di Paris tidak memunculkan upaya penyelesaian penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut, meskipun secara global hal tersebut merupakan sumber utama emisi gas rumah kaca.”ujarnya melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com.
Seraya menambahkan, tahun lalu, Jokowi telah berjanji untuk mengatasi keadaan krisis ini, dengan cara meninjau kembali konsesi dan segera mengambil tindakan untuk melindungi hutan dan lahan gambut. “Kita masih menunggu pemerintahannya untuk melakukannya hal tersebut. Apabila Presiden ingin menyelesaikan permasalahan kebakaran hutan, pemerintah harus mempublikasikan peta konsesi yang dibutuhkan masyarakat untuk mengawasi perusahaan-perusahaan dan berhenti menghalangi inisiatif swasta untuk melindungi dan merestorasi areal hutan dan lahan gambut”tandasnya (Marwan Azis).
–>