helikopter jatuhkan air ke lokasi kebakaran hutan |
JAKARTA, BL- Pantauan Satelit Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) menunjukkan hotspot di Provinsi Sumatera Selatan berjumlah 9 titik pada hari ini (14/10), pukul 16.00 WIB. Kesembilan hotspot berada di Ogan Komering Ilir (OKI) 4 titik, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan 4 titik, dan OKU 1 titik.
Sehari sebelumnya (13/10) hotspot berjumlah 278 titik. Meskipun jumlah hotspot turun signifikan, kualitas udara yang diukur dengan konsentrat partikulat masih menunjukkan kualitas sangat tidak sehat.
Hal tersebut disampaikan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada Beritalingkungan.com. Menurut Sutopo, Pos Komando Satuan Tugas (Satgas) Siaga Darurat Bencana Asap Provinsi Sumatera Selatan telah menghimbau warga untuk menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
Masyarakat juga diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Sebaran asap berasal dari Palembang ini masih berdampak pada kualitas udara tidak sehat di Jambi.
Jumlah hotspot yang turun drastis lanjut Sutopo, tidak menghentikan upaya Pos Komando Satgas untuk terus melakukan operasi pemadaman api dan asap. Satgas Darat dan Udara melakukan pemadaman dan pendinginan (mopping up) di area terbakar dan berasap. Satgas Udara yang dibantu pihak asing, Australia, Malaysia, dan Singapura, mengoptimalkan operasi pemadaman api dan asap hari ini (14/10).
Satgas Udara gabungan mengerahkan 8 unit angkutan udara dengan total pengeboman sebanyak 553.500 liter. Pengeboman atau water bombing ini difokuskan di Indralaya, Simpang Tiga Sakti, Padang Sugihan, Pedamaran, Cengal, dan Air Sugihan. Operasi udara telah menggunakan pesawat jenis Hercules Bomber 132 yang mampu mengangkut 15.000 liter air.
Kedelapan angkutan udara tersebut, antara lain pesawat 3 unit Air tractor, Bombardier CL 415 Pelican, Hercules C130 – Bomber 132, dan helikopter MI 8, Bolkow 105, dan Chinook Mustang 93.