JAKARTA,BERITALINGKUNGAN.COM– Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Kementerian ATR/BPN, Kementerian LHK, Kementerian Investasi/BKPM, didukung Pemprov Kalimantan Utara dan Pemprov Papua mendorong peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT). Hal itu diyakini mampu mempercepat target net zero emission atau nol emisi karbon.
Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi menegaskan, pemerintah telah melakukan Joint Statement of Intent dengan dua perusahaan swasta yakni PT Adaro Energy Tbk. dan Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) sebagai investor dari Australia. Kerja sama itu merupakan salah satu bagian dari upaya untuk mewujudkan nol emisi karbon.
“Kami percaya dengan dukungan sektor swasta yang kuat, seperti dari Adaro sebagai eksportir batu bara terbesar di Indonesia dan Fortescue sebagai investor energi terbarukan terbesar, ekonomi berbasis energi terbarukan tanpa emisi dapat mendukung Indonesia mencapai target net zero emission lebih cepat,” ujar Jodi Mahardi di Jakarta, Senin (3-5-2021).
Untuk itu, menurut Jodi, dukungan sektor swasta sangat penting dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Sementara itu, pemerintah hadir dengan regulasi yang mendukung, maka target nol emisi karbon akan semakin cepat terwujud.
Sebelumnya, pada 4 September 2020, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melakukan perjanjian kerja sama dengan Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) yang merupakan anak perusahaan Fortescue Metals Group Ltd (Fortescue) di bidang pengembangan industri energi hijau. Menko Luhut mengatakan perjanjian itu merupakan kesepakatan awal untuk mengembangkan kekuatan energi terbarukan di Indonesia.
“Juga untuk mendorong hadirnya industri hijau”, terang Menko Luhut.
Pemerintah percaya, sumber daya energi terbarukan dapat dikembangkan secara ekonomis untuk memasok kebutuhan energi di Indonesia. Caranya, sumberdaya tersebut dikembangkan dalam skala yang memadai demi terpenuhinya energi bersih yang murah, dan tidak mengandung polusi.
Jubir Menko Marves Jodi Mahardi menegaskan, beberapa negara di dunia terus melakukan gerakan secara proaktif untuk menuju emisi nol bersih. Hal itu dibuktikan dengan komitmen sejumlah negara maju, seperti Jepang yang akan menurunkan emisi sebesar 46%, Amerika Serikat 50% dan Uni Eropa sebesar 55% pada tahun 2030.
“Indonesia sendiri telah menetapkan target karbon netral atau nol emisi bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat, tergantung pada ketersediaan dukungan internasional untuk keuangan dan transfer teknologi,” pungkas Jodi Mahardi. (Jekson Simanjuntak).