Macam-macam metoda penyampaian bahan semai ke dalam awan. Grafik : soerya.surabaya.go.id |
JAKARTA, BL- Hingga hari ke-8 pelaksanaan modifikasi cuaca yang dilakukan BNPB dan BPPT untuk mengantisipasi banjir Jakarta sejak 26/1, curah hujan yang jatuh di wilayah Jakarta dan sekitarnya berkurang secara signifikan.
DR. Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, ada 2 faktor yang menyebabkan hujan berkurang. Pertama adalah pengaruh modifikasi cuaca, yang mampu menjatuhkan awan-awan menjadi hujan sebelum masuk Jakarta. Cluster awan-awan dengan NaCl ke dalam awan sehingga awan jatuh.
Hingga sekarang sudah dilakukan 14 sorti penerbangan dengan pesawat Hercules C-130 yang sekali terbang membawa 4 ton bahan semai dan 1 kali dengan Casa 212-200 membawa 800 kg bahan semai. Pembakaran flare untuk menghambat pertumbuhan awan dilakukan di 25 lokasi.
Kedua adalah kondisi cuaca regional yang kurang mendukung terjadinya hujan ekstrem di sekitar Jakarta. Tidak adanya siklon tropis di selatan Indonesia, dan tidak adanya pengaruh seruak dingin (cold surge) dari Siberia Selatan yang masuk ke wilayah Indonesia berpengaruh tidak adanya hujan ekstrem di sekitar Jakarta. Kombinasi antara upaya manusia dan alam inilah yang menyebabkan Jakarta aman dari banjir besar hingga saat ini.
Pada Sabtu (2/2), cluster awan sudah terbentuk sejak pagi di barat laut menuju wilayah Jabodetabek. Sorti pertama dengan Hercules membawa 4 ton NaCl terbang pukul 09.39-11.33 Wib mencegat awan-awan di sekitar Teluk Jakarta hingga sebelah barat Lampung.
Ia menambahkan, pantauan radar menunjukkan awan target jatuh menjadi hujan. Sorti kedua pada 14.25-15.40 Wib dengan Hercules dengan 4 ton NaCl menyemai di atas Pandeglang, Serang, Cilegon dan utara Merak.
Sorti ketiga dengan Casa membawa 800 kg menyemai sekitar Pandeglang pada ketinggian 15 ribu kaki. Di bawah dioperasikan ground based generator (GBG) dengan membakar 36 flare di 13 lokasi dan GBG sistem larutan diaktifkan di 3 lokasi selama 5 jam. Hasilnya hujan berkurang di Jabodetabek. ( (Jekson Simanjuntak/Marwan Azis)