
Ilustrari terumbu karang. Foto : James St. John via Wikimedia Commons
FLORIDA, JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Upaya restorasi karang elkhorn, salah satu spesies penting pembangun terumbu karang, kini memiliki panduan baru untuk meningkatkan keberhasilannya.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Miami dan NOAA Cooperative Institute for Marine and Atmospheric Studies mengungkap bahwa karang elkhorn sebaiknya ditanam di lokasi laut dangkal dengan arus yang cepat dan lingkungan rendah nutrisi untuk mendukung komunitas mikroba yang lebih sehat.
Penemuan ini memberikan panduan penting bagi proyek restorasi terumbu karang, terutama di kawasan Florida dan Karibia, di mana karang elkhorn memiliki peran vital dalam menopang struktur terumbu dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut. Bentuknya yang bercabang-cabang kompleks menjadikannya elemen kunci ekosistem laut.
Kerentanan Karang Elkhorn Terhadap Perubahan Iklim
Namun, laporan NOAA pada 2024 menunjukkan bahwa 75% populasi karang elkhorn yang telah direstorasi di Florida hilang akibat gelombang panas laut pada musim panas 2023. Penurunan populasi ini berdampak serius pada kesehatan ekosistem secara keseluruhan, memicu dominasi spesies non-pembangun terumbu seperti spons dan alga.
Menurut penelitian tersebut, faktor-faktor kunci untuk keberhasilan restorasi meliputi:
- Kedalaman dangkal dan arus cepat: Kondisi ini dikaitkan dengan tingkat kelangsungan hidup karang yang lebih tinggi.
- Komunitas mikroba sehat: Mikroba tertentu ditemukan berperan penting dalam mendukung kelangsungan hidup karang.
- Lingkungan rendah nutrisi: Konsentrasi nitrat dan nitrit yang tinggi, terutama saat suhu laut meningkat, dapat memicu gangguan pada mikroba inti karang dan meningkatkan patogen yang merugikan.
Peran Lingkungan dan Genetika dalam Restorasi
Stephanie Rosales, ilmuwan utama dalam penelitian ini, menegaskan bahwa memahami interaksi antara genetika karang dan lingkungan sekitarnya sangat penting untuk memandu upaya konservasi di seluruh dunia. “Pendekatan berbasis data seperti ini membantu para pengelola terumbu membuat keputusan yang lebih tepat tentang lokasi dan cara restorasi,” ujar Stephanie seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman miami.edu (14/01/2025).
Penelitian ini juga mencatat pentingnya genet (koloni karang dengan DNA unik) dalam restorasi. Pada 2019, tim peneliti memantau tingkat kelangsungan hidup empat genet di tiga terumbu karang di Florida Keys. Mereka mengumpulkan data habitat, seperti suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil, dan mikrobioma karang, untuk memahami interaksi antara faktor-faktor tersebut.
Ancaman Terumbu Karang dan Pentingnya Restorasi
Terumbu karang adalah ekosistem kritis yang mendukung 25% spesies laut dunia. Selain melindungi garis pantai dari erosi, mereka juga mendukung perikanan dan ekonomi pariwisata. Namun, ancaman seperti kenaikan suhu laut, pengasaman, polusi, dan penangkapan ikan berlebih terus mengancam keberlangsungan terumbu karang.
Melalui penelitian ini, para ilmuwan berharap dapat membantu pemerintah, kelompok lingkungan, dan pengelola pesisir untuk lebih efektif dalam merencanakan proyek restorasi. “Ini bukan hanya tentang melindungi ekosistem, tetapi juga menjaga keberlanjutan perikanan dan melindungi garis pantai dari dampak perubahan iklim,” tambah Rosales.
Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Earth & Environment pada November 2024 dengan dukungan pendanaan dari NOAA dan program konservasi terumbu karang mereka (Marwan Aziz).
Dukung jurnalisme lingkungan hidup Greenpress dengan berbagi informasi ini dan berpartisipasi dalam gerakan perlindungan lingkungan.