Gunung es di dekat Semenanjung Beruang di Antartika Barat sedang dipelajari sebagai bagian dari Kolaborasi Gletser Thwaites Internasional. Foto : Amy Chiuchiolo, National Science Foundation.
GREENLAND, BERITALINGKUNGAN.COM– Kabar baik datang dari penelitian terbaru yang dipimpin oleh Dartmouth. Dalam laporan ini, skenario terburuk mengenai kenaikan permukaan laut akibat mencairnya lapisan es di kutub, yang diprediksi oleh IPCC, diperkirakan sangat kecil kemungkinannya terjadi.
Meskipun begitu, hilangnya es di Greenland dan Antartika tetap menjadi ancaman serius bagi dunia.
Apa yang Menjadi Temuan Utama?
Studi ini menantang prediksi mengkhawatirkan dalam laporan keenam IPCC, yang memperkirakan lapisan es di Antartika bisa berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut hingga dua kali lipat pada tahun 2100.
Namun, peneliti menemukan bahwa mekanisme yang diusulkan untuk prediksi ini, yaitu Marine Ice Cliff Instability (MICI), tidak didukung oleh bukti fisika yang kuat.
Dengan menggunakan tiga model resolusi tinggi, para peneliti mempelajari gletser Thwaites di Antartika yang dikenal sebagai “Gletser Hari Kiamat” karena potensi mencairnya yang bisa menyebabkan kenaikan permukaan laut global lebih dari dua kaki. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kemungkinan gletser ini akan runtuh secara cepat pada abad ke-21 sangatlah rendah.
Implikasi Bagi Kebijakan dan Perencanaan
Mathieu Morlighem, Profesor Ilmu Bumi dan penulis utama studi ini, menekankan pentingnya akurasi dalam prediksi untuk perencanaan di daerah pesisir.
Kesalahan dalam estimasi bisa berdampak pada kebijakan, seperti pembangunan tembok laut atau relokasi penduduk di wilayah rendah. “Oleh karena itu, meskipun Antartika tidak sepenuhnya aman, skenario ekstrem yang diusulkan dalam laporan IPCC tersebut tampaknya tidak akan terjadi di abad ini,”ujar Mathieu seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman dartmouth.edu (22/08/2024)
Penelitian ini memberikan pandangan yang lebih optimis tentang masa depan kenaikan permukaan laut. Namun, tetap menegaskan bahwa perubahan iklim terus berlanjut, dan langkah-langkah mitigasi harus terus dilakukan untuk melindungi ekosistem dan populasi yang rentan (Marwan Aziz)