Ilustrasi rotasi. Foto : Pixabay.
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM– Perubahan iklim tidak hanya mempengaruhi cuaca dan ekosistem di Bumi, tetapi juga berdampak pada rotasi planet kita.
Dua studi yang didanai oleh NASA menunjukkan bagaimana pencairan es, penurunan air tanah, dan kenaikan permukaan laut telah memengaruhi sumbu rotasi Bumi dan memperpanjang hari.
Pengaruh Perubahan Iklim pada Gerakan Polar
Data dari lebih dari 120 tahun menunjukkan bahwa pencairan es dan perubahan distribusi massa air menyebabkan Bumi berputar sedikit lebih lambat dan sumbu rotasi bergeser hingga 30 kaki (10 meter). Fenomena ini disebut gerakan polar.
Perpindahan massa ini terjadi ketika lapisan es dan gletser mencair lebih banyak daripada yang terbentuk dari salju, dan ketika akuifer kehilangan lebih banyak air tanah daripada yang dipulihkan oleh presipitasi. Perubahan massa ini menyebabkan planet bergoyang saat berputar dan sumbunya bergeser, yang mengakibatkan rotasi Bumi melambat dan hari-hari semakin panjang. Kedua fenomena ini telah tercatat sejak tahun 1900.
Studi dan Temuan Terbaru
Para peneliti menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk menganalisis data selama 120 tahun. Mereka menemukan bahwa 90% dari fluktuasi berkala dalam posisi sumbu rotasi dapat dijelaskan oleh perubahan pada air tanah, lapisan es, gletser, dan permukaan laut.
Sisanya sebagian besar diakibatkan oleh dinamika interior Bumi, seperti goyangan dari kemiringan inti dalam terhadap massa utama planet.
Dampak pada Panjang Hari
Studi kedua mengungkap bahwa sejak tahun 2000, hari semakin panjang sekitar 1,33 milidetik per abad. Peningkatan ini lebih cepat dibandingkan periode sebelumnya dalam abad ke-20.
Penyebab utama adalah pencairan cepat gletser dan lapisan es di Antartika dan Greenland akibat emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia.
Studi ini menemukan bahwa perubahan massa akibat pencairan es dan air tanah menyebabkan rotasi Bumi melambat, mirip dengan efek seorang skater es yang menurunkan dan menyebarkan lengan mereka untuk memperlambat putaran.
“Dalam waktu yang relatif singkat, manusia telah mengubah sistem iklim sampai berdampak pada cara planet kita berputar,” kata Surendra Adhikari, salah satu penulis studi dan ahli geofisika di Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman nasa.gov (25/07/2024).
Dengan emisi yang terus meningkat, perubahan ini diprediksi akan semakin nyata, mengingat gas-gas yang telah dilepaskan, terutama karbon dioksida, akan tetap ada di atmosfer selama beberapa dekade mendatang (Marwan Aziz)