JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan mengatakan, PLN siap mendukung pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.
“PLN siap memastikan tersedianya pasokan listrik maupun model bisnis kerjasamanya,” katanya.
Sebagai langkah awal, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya melakukan energize (suplai) listrik sebesar 2.500.000 VA untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PT Mayasari Bakti.
SPKLU itu nantinya akan menjadi charging station bagi 30 unit bus listrik operasional Transportasi Jakarta (TransJakarta). “SPKLU di pool bus listrik ini merupakan yang pertama di Indonesia guna mendukung program green energy dan mengurangi polusi udara,” tegas Doddy.
Dia menambahkan, “Dimanapun SPKLU-nya listriknya pakai PLN, pasokan listrik di Jakarta cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan energi listrik, termasuk untuk pendirian SPKLU ataupun home charging bagi pemilik kendaraan listrik pribadi.”
Saat ini, beban puncak tertinggi tahun 2022 sebesar 5.351 MW dan masih ada cadangan daya 2700 MW dari total daya mampu PLN Jakarta. “Jadi secara pasokan masih aman sekali,” terangnya.
Doddy menambahkan, komitmen mendukung PT Mayasari Bakti dan PT TransJakarta untuk mencapai cita-cita bersama dalam upaya menyelamatkan Bumi melalui penggunaan moda transportasi listrik.
“Hal ini sejalan dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Langit Biru untuk mendukung terciptanya udara bersih di Jakarta,” tuturnya.
Kebijakan ini juga sebagai upaya nyata PLN agar Indonesia dapat mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060. Itu sebabnya, selain SPKLU milik PLN, PLN UID Jakarta Raya telah mendirikan 26 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 18 lokasi.
Senada dengan itu, Kepala Divisi Teknik Armada PT TransJakarta Erawan Hermansyah menyebutkan, target tahun 2030 sudah beroperasi sekitar 10 ribu bus listrik di Jakarta. Hal itu sejalan dengan rencana bertambahnya pengoperasian bus listrik di Jakarta.
“Realisasi pengadaannya saat ini sudah dilakukan bertahap,” tegasnya.
Direktur Holding PT Mayasari Bakti, Andy Oetario Putro, MM selaku operator bus TransJakarta membenarkan adanya peluang yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaannya terkait penggunaan energi bersih. Oleh karena itu, dia menyatakan rasa terima kasihnya atas layanan penyambungan PLN yang cepat.
“Terima kasih, pelayanan PLN sangat cepat untuk penyediaan listrik bagi charging station bus listrik kami,” ujarnya.
Bus listrik ke depannya, kata Andy, akan menjadi moda transportasi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan. “Sehingga harapan kami ke depan tetap bisa berkolaborasi baik dengan PLN,” katanya.
Tahun ini, PLN UID Jakarta Raya menargetkan pengoperasian tujuh SPKLU tambahan. PLN juga membuka peluang bagi swasta untuk menjalin kemitraan dalam penyediaan SPKLU.
“Dua di antaranya merupakan SPKLU dengan sistem kemitraan (partnership),” ujar Andy.
Oleh karena itu, bagi pelanggan yang ingin mendirikan SPKLU, baik yang dimiliki oleh badan usaha maupun yang dikelola bersama oleh PLN dapat menghubungi PLN atau mengakses laman https://layanan.pln.co.id/mitra-bisnis-spklu.
Adapun jika badan usaha sudah memiliki SPKLU dan akan digunakan untuk operasional charging station internal badan usaha, pelanggan dapat melakukan pemasangan baru listrik di kantor PLN terdekat atau melalui aplikasi PLN Mobile. (Jekson Simanjuntak)