![]()  | 
| Ilustrasi paus mati. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana) | 
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Seekor paus mati dengan perut yang dipenuhi sampah plastik  dengan berat hingga 100 kilogram. Paus Sperma tersebut ditemukan terdampar di sebuah pantai di Skotlandia.
Berbagai sampah mulai dari kantong plastik, jaring, hingga tali ditemukan dalam perut paus jantan tersebut. Menurut CBC, paus jantan tersebut masih dalam keadaan hidup saat pertama kali ditemukan terdampar pada Kamis (28/11). 
Namun, tim Scottish Marine Animal Stradings Scheme (SMASS) baru datang setelah dua hari paus tersebut mati.
Menurut  tim, tidak ditemukannya bukti bahwa sampah-sampah tersebut menghalangi  sistem pencernaan dari paus yang menyebabkan kematian. Namun tetap saja  sampah tersebut jumlahnya sangat banyak.
“Jumlah plastik di  perut ini tetap mengerikan, pasti telah mengganggu pencernaan, dan  berfungsi untuk menunjukkan, lagi-lagi, bahaya yang ditimbulkan oleh  sampah laut dan peralatan memancing yang hilang atau terbuang dapat  menyebabkan kehidupan laut,” tulis SMASS dalam laman Facebook-nya seperti dikutip dari laman CNN Indonesia.
Dalam sebuah video yang diunggah SMASS, bagian perut paus jantan  tersebut terlihat meledak saat petugas tengah berusaha melakukan  nekropsi. Hal tersebut terjadi karena terdapat tumpukan gas dalam perut  paus akibat dari proses pembusukan.
Tim SMASS kemudian  memutuskan untuk mengubur bangkai paus yang masih muda tersebut di  sekitar pantai. Kondisi geografis yang tak memungkinkan dan berat  bangkai yang mencapai 20 ton menjadi pertimbangan tim untuk tak  membawanya ke tempat yang jauh.
Kasus  serupa juga pernah terjadi di Indonesia pada tahun lalu. Seekor Paus  Sperma ditemukan mati dan terdampar di laut Taman Nasional Wakatobi.  Sekitar 1000 plastik  seberat 13 kilogram ditemukan dalam perut paus.
Dilansir dari The New York Times,  menelan plastik dapat memberi paus rasa kenyang yang salah. Paus akan  makan lebih sedikit makanan yang memiliki nutrisi yang mereka butuhkan. (CBC/TNYT/CNN/BL)


