Sungai ciliwung. Foto : Jekson Simanjuntak/BL |
Rival yang masih duduk di bangku kelas empat SD, baru diketahui hanyut, setelah teman-temannya melaporkan kejadian tersebut kepada orangtua korban pada pukul 20.00 WIB. Itupun setelah teman-teman Rival dipaksa untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya.
“sore itu, sebenarnya kami sudah mencari di sungai, tapi Rival hanyut terlalu cepat dan masuk ke pusaran air. Karena dalam kami tak berani menolongnya” ujar Ujang (10), salah seorang teman Rival.
Mengetahui Rival hanyut di Sungai Citaranggul, malam itu juga warga secara bersama-sama melakukan pencarian dengan menyusuri sungai hingga jembatan gantung, tempat pertemuan Sungai Cigede dengan Sungai Citaranggul.
“kami udah menyusuri sungai sepanjang malam, namun Rival belum ditemukan. Hujan lebat yang turun membuat debit air meninggi sehingga menyulitkan pencarian”, ujar Sukandi, ayah korban.
Mengingat keterbatasan alat, keesokan harinya, seorang warga langsung menghubungi pihak pemadan kebakaran kota Bogor, guna meminta pertolongan. Dengan segera, pihak pemadam yang dikomandoi Joko Widi Utomo langsung merespon panggilan tersebut dengan menyiapkan sebuah tim kecil.
“peralatan sungai, seperti perahu LCR segera kami siapkan, untuk memudahkan pencarian”, tutur Joko yang bertindak sebagai SMC (baca: coordinator pencarian)
Selain pemadam, pihak-pihak lain yang mengetahui kejadian tersebut segera merapat ke lokasi kejadian, diantaranya: Tim Delta- Brimob, Bogor Rescue, TRC-RAPI, dan SOAR Rafting. Masing-masing institusi mengirimkan orang-orang terbaiknya.
Begitu tiba, tim SAR ini langsung bergerak menyusuri Sungai Citaranggul, tempat Rival di duga hanyut. SOAR Rafting yang dipimpin Iwan Firdaus mulai menyusuri sungai hingga Jembatan Nutug-Cileungsi. Sedangkan Tim Delta melakukan pencarian dengan perahu karet disekitar lokasi kejadian disertai dengan penyelaman. Adapun tim Global Rescue melakukan penyusuran darat. Sementara TRC-RAPI berfungsi sebagai pengendali komunikasi antar tim pencari.
“begitu mendengar kabar, kami langsung berangkat ke lokasi dan menyiapkan semua perangkat komunikasi”, tutur Ogi, koordinator komunikasi RAPI.
Hujan deras disertai angin kencang sejak Jumat petang (12/2) hingga Sabtu pagi (13/2) sempat mengakibatkan debit air meninggi, sehingga menyulitkan upaya pencarian. Rencananya pencarian akan dilanjutkan kembali keesokan harinya. (Jekson Simanjuntak)