JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Kepala Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah berkolaborasi dengan PT Ekonomi Sirkular Indonesia atau Surplus untuk memberikan pelatihan “Manajemen Makanan Berlebih” bagi binaan Jakpreneur. Hal itu merupakan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam mengurangi volume sampah di Ibu Kota dan turut mendorong wirausaha industri kreatif dalam memperhatikan lingkungan.
Pada kolaborasi ini, Surplus memberikan pelatihan hardskill manajemen kreasi makanan berlebih menjadi peluang yang bisa meminimalisir kerugian usaha dengan solusi menjual makanan yang belum terjual dari toko makanan sebelum waktu tutup dengan diskon minimal 50%.
Pelatihan Manajemen Makanan Berlebih dilaksanakan sebanyak 17 batch di 6 Suku Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta. “Rangkaian pelatihan dimulai dari bulan Februari 2022 sampai November 2022, dengan jumlah peserta sebanyak 620 orang,” katanya saat meninjau rangkaian Pelatihan Manajemen Makanan Berlebih di Tempat Kumpul Kreatif Pusat Promosi Industri Kayu dan Mebel, Kec. Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Pelatihan ini gratis (tidak berbayar), sehingga peserta tidak dipungut biaya apapun. Pada pelatihan ini, penyelenggara dan peserta tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
“Kami juga berkoordinasi dengan pihak berwenang terkait aktivitas pelatihan ini,” ungkapnya
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 102 Tahun 2021 Pasal 1 dan 2 tertuang bahwa setiap penanggung jawab atau pengelola kawasan, dan/atau perusahaan, wajib melakukan pengelolaan sampah yaitu pengurangan sampah dan penanganan sampah dengan melakukan pembatasan timbulan sampah.
“Kolaborasi positif dengan PT Ekonomi Sirkular Indonesia ini merupakan bentuk kolaborasi modern dalam melaksanakan peraturan tersebut di mana setiap pihak bertanggung jawab dan turun tangan bagi masa depan kota Jakarta,” katanya.
Harapannya, kolaborasi akan tetap sinergis untuk menjaga lingkungan dari sampah berlebih (overstock) menjadi sampah pangan. “Setidaknya, memberikan win win solution kepada toko makanan binaan Jakpreneur sebelum mereka membuang makanannya, sehingga para binaan masih mendapat keuntungan dengan tidak membuang sampah makanannya,” imbuhnya.
Sebagai informasi, PT Ekonomi Sirkular Indonesia merupakan perusahaan yang mengoperasikan aplikasi bernama Surplus. Aplikasi karya anak bangsa itu menyediakan layanan untuk menjual makanan berlebih yang masih layak dikonsumsi agar tidak dibuang begitu saja.
“Dengan membeli atau memesan makanan melalui aplikasi Surplus, masyarakat dapat menghemat pengeluaran hingga 50% sekaligus berkontribusi mencegah meningkatnya limbah pangan demi kelestarian lingkungan,” pungkasnya.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mencatat setiap penduduk telah membuang makanan sebanyak 184 kilogram per tahun. Sebanyak 45,5 persen dari 7.700 ton sampah harian di Jakarta merupakan sisa makanan.
Dari data yang sama, setiap penduduk diperkirakan membuang makanan sebanyak 184 kilogram per tahun atau 0,5 kilogram per hari. Kebiasaan membuang makanan disebabkan oleh buruknya cara atau proses penyimpanan.
Untuk itu penyuluhan kepada semua warga agar menghabiskan makan yang tersedia penting dilakukan, untuk mengurangi timbulan sisa makanan dari rumah tangga atau food waste. (Jekson Simanjuntak)