
GUNUNGKIDUL, BERITALINGKUNGAN.COM– Setelah sukses menggelar workshop pemanfaatan hutan di Sumatera Barat, Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui program Eco Village dan penanaman 1.000 pohon di Kelompok Tani Hutan (KTH) Sedyo Makmur, Gunungkidul, Yogyakarta, pada 22 Februari 2025.
Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari MLH PP Muhammadiyah, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP Aisyiyah, serta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta turut serta dalam aksi penghijauan ini. Kegiatan ini bertujuan untuk merehabilitasi lahan kritis serta meningkatkan ketahanan ekosistem lokal di kawasan tersebut.
KTH Sedyo Makmur: Model Keberlanjutan
Pemilihan KTH Sedyo Makmur sebagai lokasi penanaman bukan tanpa alasan. Kelompok ini dikenal sukses dalam mengelola Hutan Kemasyarakatan (HKM) secara berkelanjutan, dengan mengombinasikan aspek konservasi dan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Ketua KTH Sedyo Makmur, Mardi Mulut, menjelaskan bahwa komunitasnya tidak hanya menjaga kelestarian hutan, tetapi juga mengembangkan program berbasis lingkungan, seperti agroforestri dan ekowisata.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat sekitar mendapatkan manfaat ekonomi dari lingkungan yang lestari. Ini yang perlu ditiru oleh kelompok lain,” ujar Mardi.
Gerakan Nyata Menyambut Ramadhan
Sekretaris MLH, Djihadul Mubarak, SE., MH, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar simbolis, tetapi bagian dari persiapan spiritual menyambut bulan suci Ramadhan.
“Menanam pohon adalah bentuk kepedulian kita terhadap alam dan generasi mendatang. Dengan 1.000 pohon ini, kita tidak hanya menghadapi ancaman kekeringan, tetapi juga membangun ketahanan ekosistem yang lebih baik,” kata Mubarak kepada Beritalingkungan.com (24/02/2025).
Senada dengan Djihadul, Dr. Gatot Supangkat, Ketua LPM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, mengajak seluruh pihak untuk menjadikan aksi penghijauan sebagai budaya yang berkelanjutan.
“Jangan hanya berhenti di 1.000 pohon ini. Kita harus terus berupaya menjaga bumi tetap hijau dan lestari. Ramadan adalah momen refleksi dan perbaikan diri, jadi mari kita mulai dari hal yang nyata: mencintai dan menjaga alam kita,” pungkasnya.
Dengan semangat Eco Village, MLH PP Muhammadiyah berharap gerakan ini dapat menginspirasi lebih banyak komunitas untuk berperan aktif dalam pelestarian lingkungan. Hijaukan bumi, wariskan masa depan yang lebih baik! (Marwan Aziz).