JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Komunitas Eco Enzyme Nusantara Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) untuk mengajak warga merawat lingkungan dengan eco enzyme. Hal ini sebagai upaya mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan bersih. Kegiatan tersebut berlangsung di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/1).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, sampah menjadi salah satu permasalahan di kota-kota besar. Sebagai kota besar, Jakarta menghasilkan sampah rata-rata mencapai lebih dari 7.000 ton per hari.
Kerja sama dengan Komunitas Eco Enzyme Nusantara ini merupakan bentuk kolaborasi Pemprov DKI dengan masyarakat yang sejalan dengan program KSBB Persampahan.
“Yaitu gerakan bantu sesama yang mempertemukan kolaborator dengan masyarakat terkait dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk mewujudkan Jakarta yang bersih, sehat dan lestari,” tutur Asep.
Dalam program kolaborasi tersebut, masyarakat bisa berpartisipasi dalam memilah sampah dan mendapat manfaat baik secara ekonomi dan ekologis dari pengolahan sampah tersebut. Program kolaborasi tersebut juga berjalan berdampingan dengan program-program lain yang diusung Pemprov DKI Jakarta, seperti pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA).
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, hingga 9 November 2021, sebanyak 176 bantuan dengan nilai Rp 2,02 miliar dari 15 kolaborator dengan dua kolaborator berkomitmen direalisasikan KSBB Persampahan.
Adapun rincian jumlah bantuan untuk bank sampah ada 72, bantuan RW mencapai 98, dua bantuan terkait maggot dan empat bantuan terkait pengelolaan limbah minyak jelantah.
“Kami berharap kolaborasi seperti ini bisa terus berjalan demi terciptanya Jakarta yang lebih bersih dan sehat,” kata Asep.
Komunitas Eco Enzyme
Komunitas Eco Enzyme Nusantara dibentuk pada 2019 atas kesadaran dan kepedulian yang sama dari pegiat lingkungan hidup atas isu pemanasan global, kondisi pengelolaan sampah, dan polusi lingkungan.
Wakil Ketua Umum II Eco Enzyme Nusantara Paul L. Iskandar menjelaskan bahwa komunitas ini memiliki semangat dalam penyelamatan bumi dari pemanasan global melalui pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme yang memberikan banyak manfaat.
Menurutnya, komunitas eco enzyme terus mengajak masyarakat untuk saling peduli dan berbagi terhadap lingkungan dan bumi. Dengan relawan dari berbagai kota lebih dari 20 provinsi, komunitas ini terus melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme.
“Kami mengajak warga DKI Jakarta untuk merawat lingkungan dengan eco enzyme sehingga dapat berkontribusi dalam mengatasi permasalahan sampah di Ibu Kota yang akhirnya dapat terwujud Jakarta yang lebih sehat dan bersih,” ujarnya dalam acara Merawat Lingkungan dengan Eco Enzyme untuk Jakarta yang Lebih Sehat dan Bersih di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/1).
Dia menjelaskan bahwa sampah menjadi persoalan bersama yang harus diselesaikan oleh setiap individu dan dimulai dari rumah tangga sebagai salah satu penghasil sampah. Menurutnya, setiap rumah tangga harus memulai memilah sampahnya, yaitu organik dan anorganik.
Sampah anorganik bisa diolah kembali (recycle) sehingga menghasilkan nilai tambah. Sementara sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku eco enzyme.
“Kami bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk secara rutin melakukan sosialisasi serta edukasi pembuatan serta pemanfaatan eco enzyme secara lebih luas, dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas umum yang ada di wilayah DKI Jakarta,” katanya.
Paul menambahkan, “Eco Enzyme memiliki banyak manfaat dan sebagai salah satu solusi pengolahan sampah organik yang mudah dan murah, sehingga dapat dilakukan oleh masyarakat.” (Jekson Simanjuntak)