Foto : dok. peringatanbulanprb.net |
JAKARTA, BL- Para pemerhati dan praktisi serta pekerja kemanusian untuk pengurangan risiko bencana akan menggelar pertemuan nasional yang dikemas dalam bentuk Peringatan Puncak Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
Acara tersebut akan berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tanggal 7 hingga 11 Oktober 2013. “Ini merupakan kali pertama penyelenggaraannya di pusatkan di suatu wilayah, di Mataram, NTB,” kata Panitia pelaksana Peringatan Puncak Bulan PRB, Trinirmalaningrum.
Pertemuan tersebut akan menjadi ajang untuk saling bertukar pengalaman dan informasi tentang upaya-upaya yang sudah dilakukan dalam pengurangan risiko bencana di Indonesia.
Dijelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu cara meningkatkan kesadaran masyarakat, bahwa upaya mengurangi risiko harus dilakukan mengingat kerugian akibat kejadian bencana sejak tahun 2003 – 2013, dunia mengalami kerugian lebih dari 2.7 triliun dolar Amerika, sementara sejak tahun 2000, tiap jam dunia mengalami kerugian lebih dari 16.2 miliar dolar Amerika akibat bencana yang terjadi di berbagai belahan bumi. Informasi tersebut disosialisasikan pada saat pembukaan Global Platform di Geneva, Swiss, pada Mei 2013 kemarin.
Secara global. upaya untuk meningkatkan kesadaran, mulai disosialisasikan, maka bulan Oktober ditetapkan sebagai bulan pengurangan risiko bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setiap tahun ikut serta memperingati kegiatan ini, hanya saja kali ini BNPB bekerjasama Pemerintah daerah NTB serta Platform Nasional dan dukungan dari berbagai pihak melaksanakan kegiatan ini secara nasional.
“Kami mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi ajang pertemuan para pemerhati dan praktisi serta pekerja kemanusian untuk pengurangan risiko bencana. Kegiatan yang bertema Pengurangan Risiko Bencana, Investasi Untuk Bangsa ini akan dapat membangun komunikasi, pertukaran informasi serta saling belajar antar peserta pertemuan dari berbagai kalangan,”Lilik Kurniawan, Direktur Pengurangan Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Lilik mengharapkan, pertemuan-pertemuan yang akan diselenggarakan dapat membangun kesadaran bersama dan mampu membangun dialog serta mengembangkan jejaring antar pelaku PRB. Selain itu, lanjutnya, secara khusus, kegiatan ini dapat mensinergikan kegiatan sektoral sehingga dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB seluruh Indonesia.
Setidaknya ada 12 event yang akan dilaksanakan yaitu pameran dan panggung PRB. Seminar riset kebencanaan. Lomba PRB. Bedah buku. Penanaman mangrove. Rally PRB. Bhakti sosial kesehatan. Bhakti sosial mitigasi. Pertemuan forum PRB. Pelatihan kesiapsiagaan. Sosialisasi PRB dan Evakuasi mandiri.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat membangun komunikasi, pertukaran informasi serta saling belajar antar peserta pertemuan. Tidak hanya itu, masyarakat Mataram juga akan disuguhkan berbagai kesenian tradisional, pemutaran film serta pesta kuliner Nusantara. (Marwan Azis).