Inilah kapal Gurano Bintang yang dioperasikan di sekitar Taman Nasional Teluk Cendrawasih untuk memberikan layanan pendidikan lingkungan,layanan kesehatan dan patroli laut. Foto : marinebuddies.net. |
WONDAMA, BL-Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) terus mendorong pelestarian alam di kawasan Teluk Cendrawasih. Salah satunya mengenalkan pendidikan lingkungan sejak dini kepada murid-murid sekolah dasar setempat.
TNTC juga mengandeng WWF dalam kegiatan pendidikan lingkungan di kawasan tersebut.
“Luas perairan TNTC 1.453.500 Ha. Didalamnya terdapat kekayaan alam yang melimpah, ratusan species terumpu karang dan dan ratusan species ikan,” kata anggota Tim ESD dan pendidikan Lingkungan Hidup TNTC Aswadi Hamid beberapa waktu lalu.
Sejak Ferbuari 2012 lalu TNTC bersama WWF melalui TIM ESD dan PLH telah mengoperasikan sebuah kapal Gurano Bintang yang membawa misi lingkungan bagi masyarakat adat dan pelajar yang di pesisir 2 kabupaten tersebut.
Di kapal tersebut, tim ESD dan PLH memberikan layanan pendidikan, lingkungan dan kesehatan yang merupakan program kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan kesehatan setempat.
“Setiap 3 bulan sekali kami membawa anak-anak dari 7 Sekolah Dasar di 2 Kabupaten ini secara bergantian,“ kata Veronica Manohas anggota tim lainya.
Veronika mengatakan diatas kapal pelajar akan dibawa langsung suasana dasar laut di perairan TNTC. Ini untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap alam dan lingkungannya sejak dini.
Misi ini tidak berhenti sampai disitu, WWF dan TNTC telah berhasil menyusun Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus bagi 7 SD di daerah itu. Ini merupakan cara untuk mensinergikan pelajaran di kelas dengan upaya perlindungan lingkungan bagi pelajar.
“Ada tiga pilar yang menjadi tekad kami, yakni ekonomi, alam dan manusia. Ketiganya harus selaras dan sinergis,” ujarnya.
Silabus ini juga perlu disusun sebab menurutnya kearifan lokal masyarakat adat dalam menjaga keseimbangan lingkungan semakin pudar.
Bagi Verobika dan Aswadi, pelestarian kekayaan alam di wilayah itu bisa dimulai ketika anak-anak dan guru serta orang tua murid di wilayah itu berupaya bersama-sama menjaga alam mereka. “Alam harus tetap kaya untuk selamanya,“ kata Veronika.
Upaya lainnya adalah melibatkan masyarakat adat di pesisir Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Nabire untuk menjaga kawasan konservasi itu.
Mereka juga melakukan pelayanan kesehatan yang intensif dikawasan itu, inilah yang mendorong makin banyak warga yang terlibat dalam program konservasi Teluk Cenderawasih.(Toyiban/ Cahayapapua.com)