JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Pemilihan kepala daerah serentak semakin dekat, dan Jakarta menjadi salah satu pusat perhatian dalam kontestasi ini. Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur berlaga: Ridwan Kamil – Suswono, Dharma Pongrekun – Kun Wardhana, dan Pramono Anung – Rano Karno.
Di tengah kompetisi ini, isu krisis iklim menjadi sorotan sebagai agenda yang mendesak untuk ditangani. Greenpeace Indonesia mengambil langkah proaktif dengan menemui langsung ketiga pasangan calon di kantor pemenangan masing-masing pada tanggal 16 November 2024 lalu. Tujuannya adalah mendorong komitmen konkret dalam penanganan krisis iklim dan pembangunan Jakarta yang lebih berkelanjutan.
Organisasi lingkungan ini menggarisbawahi pentingnya integrasi isu lingkungan dalam visi kepemimpinan para calon, terutama dengan memperhatikan peran Jakarta sebagai kota global sekaligus ibu kota yang sedang menjalani masa transisi menuju Ibu Kota Negara (IKN).
Isu Lingkungan yang Mendesak
Greenpeace menyampaikan tiga isu utama yang harus menjadi prioritas:
- Pengendalian pencemaran udara: Jakarta dikenal sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
- Penanggulangan dampak krisis iklim: Termasuk mitigasi banjir dan penanganan kenaikan permukaan air laut.
- Penanganan sampah di hulu dan hilir: Mengurangi limbah dari sumbernya sekaligus modernisasi pengolahan sampah.
Isu-isu ini juga tercermin dalam delapan tuntutan warga yang disuarakan oleh Komite Keadilan Perkotaan (KKP) dalam aksi damai di Pulau Pari.
Komitmen dan Rencana Para Calon
Hasil pertemuan Greenpeace dengan masing-masing pasangan calon mengungkapkan pendekatan yang berbeda-beda terhadap krisis iklim:
- Ridwan Kamil – Suswono
Pasangan ini berencana menyusun green roadmap yang mencakup komitmen anggaran khusus untuk lingkungan. Mereka juga menekankan pentingnya penambahan dan revitalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH), penutupan PLTU di sekitar Jakarta, modernisasi infrastruktur pengolahan sampah, dan transportasi terintegrasi yang terjangkau. - Dharma Pongrekun – Kun Wardhana
Pasangan ini berfokus pada transparansi publik, transportasi yang ramah disabilitas, serta pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam tata kelola pemerintahan. Kun Wardhana juga menyebutkan penggunaan energi quantum sebagai pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan pencatatan emisi karbon secara rinci. - Pramono Anung – Rano Karno
Komitmen utama pasangan ini meliputi pelibatan komunitas dalam pembangunan, perluasan RTH hingga 30% sesuai regulasi, dan penghentian proyek Giant Sea Wall yang diganti dengan penanaman mangrove. Mereka juga mendorong penggunaan transportasi massal seperti LRT, MRT, dan Transjabodetabek.
Masa Depan Jakarta yang Tangguh
Greenpeace menegaskan bahwa pemimpin Jakarta yang akan datang memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan kota ini lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan inklusif bagi warganya. Dengan menjadikan isu lingkungan sebagai prioritas, pemimpin baru dapat mewujudkan kota yang berkelanjutan sekaligus meninggalkan warisan positif bagi generasi mendatang.
Pilihan pemimpin Jakarta bukan hanya soal siapa yang akan memimpin, tetapi juga tentang bagaimana masa depan kota ini di tengah tantangan lingkungan yang semakin nyata. Krisis iklim adalah ujian nyata bagi calon pemimpin Jakarta—dan keputusan warga akan menentukan hasilnya (Marwan Aziz)