JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM– Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan apresiasi kepada 20 produsen di sektor manufaktur, ritel, dan jasa makanan/minuman yang telah berkomitmen menjalankan peta jalan pengurangan sampah.
Penghargaan ini diberikan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri LHK Nomor P.75 Tahun 2019.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal PSLB3, Rosa Vivien Rahmawati, menyatakan bahwa apresiasi ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia mengurangi timbulan sampah yang mencapai 38,6 juta ton pada 2023. “Saya harap tahun depan kita juga bisa memberikan apresiasi kepada sektor jasa makanan seperti hotel dan restoran,” kata Vivien saat acara yang dihadiri 300 mitra di Jakarta.
Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah, terutama sampah plastik yang diperkirakan akan meningkat drastis pada tahun 2050. Oleh karena itu, Vivien menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, produsen, dan masyarakat dalam menangani sampah. “Sampah yang kita hasilkan adalah tanggung jawab kita sendiri,” ujarnya.
Sebanyak 52 produsen telah menyusun peta jalan pengurangan sampah, dan 20 produsen terpilih menerima apresiasi pemerintah setelah melalui proses verifikasi. Selain pemberian penghargaan, acara ini juga mengadakan talkshow bertema “Sustainable Business menuju Zero Waste Zero Emission” yang membahas komitmen Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission di bidang persampahan.
Melalui kegiatan ini, KLHK berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan produsen tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan, dengan pendekatan sirkular ekonomi dan penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) (Marwan Aziz)