Tumpukan sampah di Kali Ciliwung. Foto : Marwan Azis/ BeritaLingkungan.com |
JAKARTA, BL-Dalam upaya mempercepat penyelamatan Kali Ciliwung, Kementerian Lingkungan Hidup menggandeng Korea, yang kini sedang mempersiapkan kegiatan bersama untuk Restorasi Sungai Ciliwung yang akan dilakukan pada jangka pendek dan jangka panjang.
Kegiatan restorasi sungai tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari Rencana Umum Penyelamatan Sungai Ciliwung 2010-2030.Selain itu, KLH saat ini telah menyusun Rencana Umum Pemulihan Kualitas Lingkungan Sungai Ciliwung 2010-2030 untuk mewujudkan kualitas air sasaran yang diinginkan di masa mendatang dengan mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan sungai mulai dari hulu hingga hilir.
Rencana umum ini telah disepakati oleh berbagai kementerian atau lembaga yang menginginkan Ciliwung menjadi lebih baik di masa mendatang. Rencana umum tersebut diharapkan menjadi acuan semua pihak pemangku kepentingan untuk melakukan aksi nyata di Sungai Ciliwung.
Menurut Penelitian pada tahun 1631 sungai Ciliwung sangat Jernih dan sepanjang Harmoni sungai tersebut di luruskan oleh pemerintah Hindia Belanda yang peruntukannya agar dapat dilayari Nelayan di Muara Angke. Ikan pun masih banyak sehingga masih mudah untuk didapat.
Selain cerita manis mengenai Kali Ciliwung pada tahun 1800-an Jakarta pernah pula mengalami Banjir bandang yang cukup besar untuk ukuran tahun itu, kemudian Pemerintah Hidia Belanda lewat para ahlinya merekomendasikan harus dibuat bendungan di Hulu sungai, maka dibuatlah bendungan Katulampa di Bogor.
Saat kini di tengah kepadatan penduduk yang sangat tinggi kondisi Sungai Ciliwung-pun telah jauh berubah, tidak lagi bening, begitu sangat kotor, keruh dan penuh sampah terutama semakin ke hilir. Bahkan semakin sering banjir di DKI Jakarta dan hal ini menandakan DAS Ciliwung semakin tidak sehat dengan perbedaan debit air musim kemarau dan musim penghujan lebih dari 300 kali lipat. Semua air hujan yang ada menjadi air permukaan dan tidak lagi ada kesempatan untuk meresap ke tanah.
Menteri Negara Lingkungan Hidup, Prof. Balthasar Kambuaya, MBA, dalam sambutannya mengatakan, kesadaran akan lahir apabila mempunyai impian bersama yang ingin diwujudkan.”Gerakan penyelamatan sungai ciliwung bersih dan tanpa sampah merupakan tantangan kita bersama. Dalam hal ini, pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat haruslah memiliki semangat yang sama dan mampu melakukan kerjasama, bergotong royong saling bahu membahu melaksanakan aksi nyata untuk mewujudkan Ciliwung bersih dan tanpa sampah”ujarnya.
MENLH mengharapkan melalui dialog interatif ini diharapkan dapat memacu, mendorong membangkitkan kesadaran, menggerakkan masyarakat untuk membangun kebersamaan, dan memobilisasi sumber daya yang tersedia pada seluruh pemangku kepentingan.
Pada sesi pertama dialog. Materi yang dibahas adalah Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Pencemaran Sungai Ciliwung oleh Deputi III Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim, KLH, dilanjutkan Penataan Lingkungan Permukiman di Daerah Sempadan Sungai Ciliwung oleh Direktur SDA, Kementerian Pekerjaan Umum.
Lalu rehabilitasi, Konservasi daerah Aliran Sungai Ciliwung Dirjen BPDAS dan Perhutanan Sosial, Kementerian Kehutanan. Pada sesi ini ditutup dengan dialog mengenai pemanfaatan Sungai Ciliwung Untuk mendukung Ketahanan pangan oleh Dirjen Prasaranan dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian.
Kegiatan di lapangan telah dilakukan oleh kementerian/lembaga sebagai upaya memulihkan kondisi Sungai Ciliwung dengan mengedepankan peran masyarakat. KLH bersama–sama Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai kegiatan percontohan pemulihan kualitas lingkungan DAS Ciliwung secara terpadu dengan meletakkan kualitas air sungai sebagai pemersatu kegiatan antar sector dan daerah.
Kegiatan percontohan tersebut dilakukan dari hulu sampai hilir berupa pengolahan kotoran sapi menjadi biogas, septic tankkomunal, pengolahan sampah, penanaman di sempadan sungai, sumur resapan dan biopori. Lokasi percontohan terpadu tersebut sudah di implementasikan di hulu bersama-sama masyarakat sejak 2006-2012.
Pada sesi kedua berbicara mengenai Dialog Interaktif Strategi dan implementasi Aksi Nyata Penyelamatan Sungai Ciliwung Oleh Pemerintah Provinsi. Yang dibawakan oleh Gubernur DKI atau yang diwakili dan Gubernur Jawa barat.
Namun upaya pemulihan kualitas lingkungannya yang telah dilakukan hingga saat ini oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat belum sebanding dengan kondisi lingkungan Sungai Ciliwung yang semakin rusak dan tercemar mulai dari hulu hingga hilir.
Diakhir sesi ketiga Dialog Interaktif Aksi nyata Penyelamatan Sungai Ciliwung Oleh Masyarakat, Contoh-contoh yang dilakukan masyarakat misalnya model percontohan Gearakan Penyelamatan Ciliwung oleh Gerakan Ciliwung Bersih (GCB).
Masyarakat perlu sama–sama meletakkan harapan pada Sungai Ciliwung di masa depan. Lingkungan Sungai Ciliwung ingin kembali memenuhi berbagai fungsi dan asri sehingga dapat terselamatkan lingkungan maupun dapat menambah atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penghentian kerusakan lingkungan maupun pencemaran Sungai Ciliwung harus lebih ditingkatkan lagi dengan memobilisasi segenap potensi sumber daya yang dimiliki. Masyarakat perlu bersama-sama melakukan Gerakan Penyelamatan Sungai Ciliwung dengan aksi nyata untuk mengembalikan kondisi dan fungsinya seperti sediakala secara bertahap(Ry-Marwan Azis).