BADUNG, BALI — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendukung pengembangan wisata pendakian gunung, mengingat Indonesia memiliki banyak kawasan pegunungan yang membentang dari Aceh hingga Papua.
“Indonesia selayaknya menjadi surga bagi pecinta wisata pendakian gunung, karena dari 400-an gunung yang ada, 129 diantaranya adalah gunung api,” ungkap Sandiaga saat memberikan pengantar pada diskusi virtual bertajuk Pariwisata Gunung Berkelanjutan beberapa waktu lalu.
Sandiaga juga menegaskan, Indonesia dikenal sebagai episentrum wisata pendakian gunung api di dunia, karena gunung api Indonesia memiliki karakter kuat, yakni berada di wilayah khatulistiwa beriklim tropis.
“Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 20 rangkaian pegunungan yang masuk dalam jalur cincin api dunia (the Ring of Fire),” ungkap Sandiaga yang tengah berada di Desa Kampiau, Kab. Badung, Provinsi Bali.
Indonesia juga memiliki aneka bentang alam, panorama nan indah, serta hutan dengan keragaman flora dan fauna. Karena kekayaan itu, pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf telah menyusun Pola Perjalanan Indonesia Volcano Summit sejak tahun lalu.
Secara umum, pemerintah menawarkan 3 hal menarik bagi para pendaki gunung. Pertama, Indonesia sebagai negara dengan jumlah gunung api terbanyak, yakni mewakili 13 persen dari total gunung api dunia.
“Kedua, beberapa diantaranya menjadi ikon gunung api dunia, karena sejarah letusan dan kekhasan fenomena alamnya,” papar Sandiaga.
Ketiga, rangkaian pegunungan berada di garis khatulistiwa, dengan musim yang bisa dinikmati sepanjang tahun. Itulah sebabnya, Sandiaga berharap kegiatan pengembangan kapasitas, seperti yang digagas oleh Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) dapat menginspirasi banyak pihak.
Termasuk mempengaruhi para pelaku pariwisata untuk bersama-sama mempersiapkan produk wisata pendakian gunung agar menjadi tujuan wisata dunia. “Pun membuka peluang usaha dan tentunya menciptakan lapangan kerja,” kata Sandiaga yang memilih bekerja dari Bali.
Sandiaga juga berharap Pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga industri wisata pendakian gunung kembali bergeliat seperti sedia kala, dan semangat bergotong royong harus terus dipelihara, sehingga memberi semangat satu sama lain dalam menghadapi masa-masa yang sulit ini.
“Namun yang terpenting, jangan lupa untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat, dimana pun dan kapan pun kita berada,” pungkas Sandiaga. (Jekson Simanjuntak)