BOGOR, BERITALINGKUNGAN.COM – Indonesia, dalam kapasitasnya sebagai Ketua pada pertemuan ASEAN Working Group on Forest Products Development (AWG-FPD) ke-27, menekankan pentingnya standardisasi sebagai instrumen untuk meningkatkan pengelolaan hutan lestari dan mengoptimalkan pemanfaatan hasil hutan.
“Harmonisasi standar khususnya di ASEAN, akan menjadi isu strategis yang perlu dibahas pada pertemuan ini,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kementerian LHK, Dida Mighfar Ridha, dalam sambutan pembukaannya di Bogor pada Senin (15/7/2024).
AWG-FPD merupakan dialog regional yang bertujuan memperkuat kerja sama dalam pengembangan dan pemasaran hasil hutan. Mengusung moto ASEAN “Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas”, Dida menyatakan bahwa pertemuan ini memiliki visi untuk meningkatkan pengelolaan hutan berkelanjutan dan pemanfaatan hasil hutan yang memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan.
“Pengelolaan hutan tidak hanya mencakup aspek pengelolaan hulu saja, namun juga pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu secara lestari serta jasa lingkungan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dida memaparkan berbagai prestasi dalam kerja sama antar Negara Anggota ASEAN, termasuk dalam bidang legalitas dan kelestarian hasil hutan, tanaman herbal dan obat-obatan, serta pertukaran data dan praktik terbaik dalam pengelolaan hutan dan harmonisasi standar. Salah satu capaian menonjol adalah sistem sertifikasi dan jaminan legalitas serta kelestarian hasil hutan. Sistem ini bertujuan untuk memastikan produk dan bahan baku kayu diperoleh dari sumber yang legal dan dikelola secara berkelanjutan.
“Saya berharap pertemuan dua hari AWG-FPD ini memungkinkan kita untuk mendiskusikan kebijakan, berbagi pengetahuan tentang praktik terbaik dalam pengembangan produk hutan, dan mendorong optimalisasi penggunaan produk hutan di masa depan dengan sesama negara ASEAN dan mitra ASEAN,” pungkas Dida.
AWG-FPD merupakan bagian dari rangkaian pertemuan The Twenty-Seventh ASEAN Senior Officials on Forestry (ASOF27) dan pertemuan terkait lainnya, yang diadakan pada 15-19 Juli 2024 di Bogor. Agenda ini dihadiri oleh delegasi dari Negara Anggota ASEAN, Timor Leste, Sekretariat ASEAN, negara mitra ASEAN, dan organisasi internasional (Marwan Aziz)