TASIKMALAYA, BERITALINGKUNGAN- Satu warga Desa Parung, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati, sore ini (6/11/2020) mengungkapkan
longsoran dipicu oleh hujan intensitas tinggi yang berlangsung lama pada Kamis (5/11), sekitar pukul 00.30 WIB.
Pada kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya menginformasikan empat warga tertimbun longsor.
“Dari keempat korban tersebut, satu warga meninggal atas nama Bubun berusia 45 tahun, sedangkan satu orang mengalami luka-luka dan dua lainnya berhasil selamat,”terangnya.
BPBD setempat juga melaporkan jalan penghubung antara Tasikmalaya dan Karangnunggul tertimbun material longsor. Kondisi ini mengganggu arus lalu lintas. Secara umum situasi pascalongsor sudah kondusif.
Menurut Raditya, wilayah Kabupaten Tasikmalaya termasuk wilayah dengan kategori sedang hingga tinggi untuk bahaya tanah longsor.
Sebanyak 35 kecamatan berada pada kategori tersebut dengan luas bahaya mencapai 103.840 hektar, sedangkan jumlah populasi pada kecamatan tersebut sebanyak 269.488 jiwa.
Sementara itu, prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasikan pada hari ini (6/11) kawasan Jawa Barat berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Demikian halnya cuaca di kecamatan Cibalong diperkirakan berpotensi hujan ringan hingga hujan petir.
BNPB mengimbau masyarakat terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.
Wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan yang dipengaruhi fenomena La Nina. Dampaknya dapat memicu curah hujan lebih tinggi.
“Kesiapsiagaan dan kewaspadaan dibutuhkan setiap keluarga untuk mengantisipasi dan menghindar dari potensi bahaya,”pungkasnya (Wan)