Hotel Ambacang yang ambruk akibat gempa, diduga masih ada sekitar 20 orang korban gempa yang belum ditemukan di dalam hotel tersebut . Foto : Beritalingkungan.com/Marwan Azis |
PADANG, BL- Memasuki hari ke 13 pasca gempa mengguncang Sumatera Barat, tim evakuasi pencarian korban meninggal di sejumlah bangunan roboh dan tertimbun di Padang mulai dihentikan aktivitasnya. Komandan Resor Militer 032 Wirabraja Kolonel Mulyono yang ditemui tim MediaCentre mengatakan, pihaknya fokus untuk membersihkan reruntuhan gedung.
“Di Hotel Ambacang diduga masih ada sekitar 20 orang yang belum ditemukan, akan diusahakan dikeluarkan,sambil melakukan pembersihkan. Karena waktu 2 minggu menurut tim medis mayat korban gempa yang tertimbun di rerentuhan gedung sudah membusuk dan bisa menganggu lingkungan sehingga harus dilakukan pembersihan,”ujarnya.
Pembersihan gedung-gedung yang runtuh lanjut Mulyono, akan memprioritaskan fasilitas-fasiltas umum. Sedangkan bangunan milik masyarakat seperti rumah toko dan hotel milik swasta yang ambruk menjadi tanggung jawab pemilik.”Kita melakukan ini karena sudah tidak menemukan korban di sejumlah puing-puing yang dinyatakan masih ada korban tertimbun,” kata Mulyono. Pembersihan reruntuhan gedung ini ditargetkan selesai dalam waktu cepat karena Wakil Presiden Jusuf Kalla menargetkan pembersihan kota selesai dalam dua minggu pasca gempa.
Terkait pemasangan police line disejumlah gedung yang runtuh. Menurut Mulyono, garis polisi itu senjaga dipasang untuk memberikan peringatan bahwa daerah tersebut masih dianggap berbahaya karena rawan runtuh dan rawan penjarahan.”Namun bagi pemilik gedung diperbolehkan memasuki areal tersebut, silakan saja,”tandasnya.
Hingga tanggal 11 Oktober kemarin, jumlah korban yang dinyataka hilang berdasarkan Satuan Koordinasi Penanggulagan Bencana Sumbar, tercatat sebanyak 241 jiwa dinyatakan hilang. Empar orang di Padang dan dan di Padang Pariaman 237 orang masih hilang tertimbun longsor dan korban meninggal 891 orang yang tersebar diberbagai tempat. (Marwan Azis)