TORAJA, BERITALINGKUNGAN.COM – Mayjen TNI Fajar Setyawan, Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melakukan kunjungan ke Desa Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, untuk meninjau langsung dampak bencana longsor yang terjadi Sabtu malam (13/4).
Kunjungan ini dilakukan setelah perjalanan darat selama tujuh jam dari Kota Makassar, Selasa (16/04/2024). Kedatangan Mayjen Fajar dan rombongan bertepatan dengan pelaksanaan upacara doa untuk keluarga yang kehilangan sembilan anggotanya akibat longsor tersebut. Fajar menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga yang berduka.
Setelah mengikuti upacara tersebut, Fajar bersama tim dari BNPB dan pejabat lokal mendaki bukit selama 45 menit untuk mencapai puncak area longsor yang berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut.
Bencana ini telah menyebabkan 20 orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka-luka, dan 74 jiwa terpaksa mengungsi. Penyebab utama longsor diketahui adalah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak siang hari di wilayah tersebut.
Operasi pencarian dan pertolongan telah dihentikan pada Senin (15/4), dengan semua korban yang dilaporkan hilang telah ditemukan. Fokus saat ini, menurut Mayjen Fajar, adalah pada penanganan darurat untuk para korban yang selamat, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar mereka.
Menurut laporan dari BPBD Tana Toraja, sebanyak 77 orang dari 23 kepala keluarga telah terdampak oleh bencana ini. Mereka sementara waktu menempati gedung gereja di daerah tersebut. Fajar mengapresiasi kesiapsiagaan lintas sektor yang telah mendirikan dapur umum dan pelayanan kesehatan sejak hari pertama tanggap darurat.
BNPB berencana mendirikan sebanyak 50 unit tenda keluarga untuk dijadikan hunian sementara bagi warga yang terdampak. Selain itu, kebutuhan lain seperti selimut, alas tidur, dan makanan juga akan dipenuhi dalam beberapa hari kedepan.
Fajar juga menyatakan bahwa akan ada koordinasi dengan dinas dan kementerian terkait untuk membahas rencana relokasi warga dan menghindari potensi bahaya longsor susulan. “Kami akan mengundang Badan Geologi untuk mendapatkan rekomendasi relokasi. Melihat kondisi di lapangan, relokasi tampaknya menjadi pilihan yang tepat,” ujar Fajar (Marwan Aziz)