JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam menghadapi tantangan kesehatan dan lingkungan di kawasan Asia Pasifik. Dalam Pertemuan Tingkat Menteri ke-5 Forum Regional Asia Pasifik tentang Kesehatan dan Lingkungan (APRFHE), Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Alue Dohong menyampaikan pencapaian besar Indonesia selama satu dekade terakhir di bidang lingkungan hidup.
Dalam pidato pembukaan, Alue Dohong menyoroti keberhasilan Indonesia dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada 2015. Tahun tersebut tercatat sebagai tahun kebakaran terbesar dalam sejarah Indonesia, dengan 2,6 juta hektar lahan terbakar. Namun, pada 2023, melalui penguatan sistem peringatan dini, penggunaan teknik modifikasi cuaca, dan partisipasi masyarakat, area yang terdampak berhasil dikurangi menjadi 1,16 juta hektar. Hal ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan bencana alam.
Selain itu, Indonesia juga berhasil meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dari skor 68,23 pada tahun 2015 menjadi 72,54 pada tahun 2023. Peningkatan ini mencerminkan perbaikan signifikan dalam kualitas air, tanah, udara, dan lingkungan laut di seluruh Indonesia.
Di bidang ekonomi karbon, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 1,229 juta ton CO2e melalui program Kehutanan dan Penggunaan Lahan (FoLU). Program FoLU Net Sink 2030 bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060, memperkuat posisi Indonesia dalam upaya global memerangi perubahan iklim.
Alue Dohong menyatakan, “Indonesia memainkan peran kunci dalam memerangi perubahan iklim dengan memanfaatkan sumber daya alam dan memimpin upaya adaptasi iklim regional.” Komitmen Indonesia juga terlihat dalam partisipasinya dalam Deklarasi COP28 tentang iklim dan kesehatan, yang menekankan pentingnya meningkatkan sistem kesehatan yang adaptif terhadap penyakit yang dipengaruhi perubahan iklim.
Sebagai hasil dari pertemuan ini, para delegasi menyusun Deklarasi Jakarta, yang akan menjadi landasan bagi kolaborasi antar negara anggota APRFHE dalam mempromosikan kesehatan dan lingkungan yang lebih baik, serta pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). “Dengan Deklarasi Jakarta, kita berharap menciptakan fondasi yang kokoh untuk pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik,” ujar Alue.
Pertemuan ini juga diakhiri dengan kegiatan Social Program berupa Family Bike di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar peserta forum serta memperkuat kerja sama antarnegara dalam menghadapi tantangan kesehatan dan lingkungan di kawasan Asia Pasifik. Dengan bersepeda bersama, diharapkan kolaborasi yang harmonis dan kemitraan yang lebih solid dapat terjalin di antara negara-negara anggota APRFHE (Marwan Aziz)