Aktivis NGO semakin meningkatkan aksinya untuk menekan para pihak agar COP 17 tak berakhir tanpa hasil. Foto: Shayne Robinson, Greenepace |
DURBAN, BL- Konferensi perubahan iklim PBB diperpanjang satu hari, tetapi belum ada keputusan apapun sampai minggu sore (10/12). Sementara, sebagian negosiator dan delegasi, termasuk dari Indonesia, sudah pulang.
Ketua Delegasi Indonesia dalam COP17 Rachmat Witoelar mengungkapkan, ketidakhadiran beberapa negara (para pihak) sebagai para pihak dalam COP17, tidak lantas membuat konferensi ini tak mengambil keputusan apapun. “Presiden COP dalam mengambil keputusan dengan melihat representasi dari yang hadir, “katanya,” sedangkan yang sudah pulang ya menanggung risikonya sendiri. Rachmat sendiri akan kembali ke tanah air sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Menurut Rachmat, meskipun setiap para pihak (negara) memiliki hak veto terhadap keputusan, tetapi masih dimungkinkan COP17 ini memutuskan sesuatu, kecuali para pihak yang tidak hadir hari ini menulis surat menyatakan tidak akan menyetujui semua keputusan yang diambil tanpa kehadiran mereka.
Hingga jam 15.15 waktu Durban, pertemuan kelompok AOSIS, LDCs, UMBRELLA termasuk Indonesia untuk membahas teks LCA. Pada saat yang sama, Presiden COP menawarkan untuk tetap mengambil keputusan tanpa kehadiran para pihak yang terlanjur kembali ke negaranya. Petemuan para menteri menyepakati usul tersebut.
Dengan jumlah kehadiran memutuskan beberapa hal sebagai keputusan COP17 dalam sesi plenary. Bila inipun gagal, maka COP kali ini hanya akan mengeluarkan pernyataan dari Presiden COP17 (chairman statement) yang bukan merupakan keputusan COP. (Igg Maha Adi).