JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Bertepatan dengan peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia, Clean Energy Investment Accelerator (CEIA) Indonesia menyatakan dukungannya mengakselerasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia. Komitmen itu sejalan dengan visi Indonesia untuk memenuhi 23% bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2025.
Co-lead CEIA Indonesia dan Country Director Allotrope Partners, Gina Lisdiani menyatakan dukungan tersebut pada peluncuran pernyataan aspirasi bersama bertema, Supporting Indonesia Renewable Energy Transition through Commercial and Industrial Sectors Collaboration yang disampaikan secara virtual, Rabu, (18/8).
Perusahaan yang menjadi bagian dari Kelompok Kerja Corporate Buyer CEIA Indonesia menyatakan kesediaannya bermitra dengan pemerintah, sektor keuangan, mitra utilitas, dan pemangku kepentingan pasar lainnya untuk bersama mencapai tujuan energi terbarukan di Indonesia.
“Sinergi yang terjalin kedepannya diharapkan dapat mengakselerasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia sekaligus menjadi peluang investasi dan membuka lapangan kerja baru,” kata Gina.
Ini penting, agar Indonesia dapat mencapai 50% bauran EBT pada saat memperingati hari ulang tahunnya yang ke-100 di tahun 2045. CEIA Indonesia meyakini bahwa visi yang sama akan memberikan ruang bagi konsumen energi untuk berpartisipasi dalam pengadaan energi terbarukan demi mempercepat capaian target energi terbarukan.
“Kami senang dapat memfasilitasi Pernyataan Aspirasi Bersama dari anggota kelompok kerja CEIA yang mewakili beberapa konsumen energi terbesar di Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya, anggota kelompok kerja corporate buyer CEIA Indonesia dan rantai pasok dapat memainkan peran yang kuat dalam berbagi pengetahuan dan mendukung replikasi pengalaman pengadaan EBT di pasar lain, tempat mereka beroperasi.
Kelompok kerja Corporate Buyer CEIA Indonesia Ratih Anggraeni menjelaskan bahwa langkah itu diambil sebagai bagian dari komitmen global untuk menjawab isu perubahan iklim yang saat ini menjadi tantangan sistemik dunia.
“Menjadi mitra pemerintah dalam menerapkan energi terbarukan merupakan prioritas kami yang juga sejalan dengan visi global perusahaan, One Planet One Health,” ungkap Ratih yang juga Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia.
Menurut Ratih, komitmen kolaborasi dalam upaya mempercepat transisi penggunaan energi terbarukan melalui penguatan kebijakan dan peraturan, serta program yang mendukung munculnya opsi-opsi pengadaan energi terbarukan yang kompetitif dan inovatif.
“Kami percaya, dengan memperkuat aksi nyata melawan perubahan iklim dunia, Indonesia dapat memainkan peran kunci untuk terciptanya masyarakat yang lebih tangguh,” katanya.
Sebagai bentuk implementasi dari komitmen tersebut, Danone Indonesia sebagai bagian dari CEIA Indonesia mengembangkan berbagai inisiatif dan upaya kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
Sebagai bagian dari perusahaan Renewable Electricity (RE) 100, Danone berkomitmen untuk mencapai 100% penggunaan energi listrik terbarukan pada tahun 2030, yang saat ini telah mencapai 54% di tingkat global, serta mencapai zero net carbon emission di sepanjang rantai pasoknya pada tahun 2050.
“Komitmen itu diwujudkan di Indonesia dengan penggunaan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 6,2 MWp di keempat pabrik kami. Selain itu, kami juga merealisasikannya melalui pemasangan boiler biomassa berkapasitas 6 ton sebagai penghasil tenaga uap di pabrik kami yang lain,” ungkap Ratih.
Selanjutnya, komitmen untuk memperluas kapasitas dan jangkauannya ke lebih banyak pabrik, Danone Indonesia menargetkan PLTS dapat terpasang di seluruh atap pabrik Danone-AQUA pada tahun 2023 dengan total kapasitas sistem lebih dari 15 MWp dan mampu menghasilkan listrik sebesar 21 GWh serta mengurangi emisi karbon sebesar 16.633 ton CO2/tahun.
“Kemudian dilanjutkan secara bertahap di seluruh pabrik Sarihusada dan Nutricia hingga tahun 2025,” katanya.
Sebelumnya, Danone Indonesia sebagai anggota dari European Business Chambers of Commerce (EuroCham) Indonesia juga menjadi bagian dari kerjasama antara EuroCham dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia terkait advokasi dan kerjasama pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Sementara itu, tiga belas perusahaan yang menjadi bagian dari Kelompok Kerja Corporate Buyer CEIA Indonesia terdiri dari Danone Indonesia, Amazon, Body Shop, Columbia, grup H&M, Multi Bintang Indonesia, New Balance, Nike, Nutrifood, REI, Schneider Electric, Six Senses, dan VF Corporation. (Jekson Simanjuntak)
*CEIA Indonesia adalah sebuah koalisi yang dipimpin secara bersama oleh Allotrope Partners, World Resources Institute, dan US National Renewable Energy Laboratory untuk mendorong penerapan solusi energi terbarukan (ET) untuk konsumen listrik besar di pasar negara berkembang utama seperti Indonesia, Vietnam, Filipina, Meksiko, dan Kolombia.
Di Indonesia, CEIA berkolaborasi bersama pembeli korporat, untuk memperkuat masukan kolektif mereka dalam menginformasikan kerangka kebijakan yang memungkinkan peningkatkan penyebaran dan penggunaan energi terbarukan. CEIA didukung oleh Departemen Luar Negeri AS, dan organisasi publik, swasta, dan filantropi lainnya.