JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM– Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman hayati, menyimpan berbagai keajaiban alam yang tak terhitung. Salah satu yang paling menggugah perasaan penasaran dan kagum adalah Bunga Bangkai Raksasa, atau dalam nama ilmiahnya, Amorphophallus titanum Becc.
Bunga ini, yang merupakan bagian dari keluarga talas-talasan (Araceae), bukan hanya sekedar tanaman, melainkan suatu fenomena alam yang menunjukkan keragaman dan keunikan ekosistem tropis Indonesia.
Keunikan Bunga Bangkai
Bunga bangkai raksasa, endemik dari pulau Sumatra, terkenal sebagai pemegang rekor bunga majemuk terbesar di dunia. Menariknya, saudaranya, A. gigas, juga berasal dari Sumatra, dapat tumbuh setinggi 5 meter, mencerminkan betapa luar biasanya adaptasi dan evolusi tumbuhan di ekosistem ini.
Namun, apa yang benar-benar menarik perhatian dunia bukan hanya ukurannya yang monumental, melainkan kemampuannya mengeluarkan aroma seperti bangkai yang membusuk. Fenomena ini merupakan strategi alamiah untuk menarik perhatian kumbang dan lalat sebagai agen penyerbuknya.
Siklus Hidup
Bunga bangkai raksasa memiliki siklus hidup yang terbagi dalam dua fase: vegetatif dan generatif. Fase vegetatif ditandai dengan munculnya daun dan batang semu yang dapat tumbuh hingga 6 meter.
Setelah beberapa tahun, bila kondisi lingkungan mendukung dan cadangan makanan di umbi cukup, akan muncul bunga majemuk yang spektakuler. Mekar dalam seminggu, bunga ini merupakan tontonan alam yang langka dan mempesona.
Habitat dan Persebaran
Habitat alami bunga bangkai tersebar di hutan hujan tropis Sumatra, terutama di area yang memiliki kelembapan tinggi dan tanah berkapur. Di Taman Nasional Kayan Mentarang, contohnya, bunga bangkai atau Rafflesia pricei dapat tumbuh dengan baik, menghiasi pinggir sungai dan dataran lembap dengan kehadirannya yang menawan.
Rafflesia pricei merupakan salah satu spesies langka di Kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang dengan karakter khusus dari habitat tumbuh serta keunikan fenotipnya. Rafflesia Spesies ini Terdapat di wilayah Tang Paye Resort Long Layu SPTN Wilayah I Long Bawan (Nunukan). Kegiatan monitoring terhadap spesies ini menjadi salah satu perhatian serius yang digalakkan oleh Balai TN. Kayan Mentarang dalam rangka pemantauan dan peningkatan populasi keanekaragaman hayati.
Dimulai sejak tahun 2017, Balai TN Kayan Mentarang telah melakukan obeservasi terhadap Raflesia pricei dengan survey pendahuluan untuk mengetahui lokasi penyebarannya. Dan pada tahun 2018 ini Balai TN Kayan Mentarang kembali melakukan kegiatan monitoring secara berkala dalam rangka pengumpulan data hingga perlindungan terhadap eksistensi Raflesia Pricei.
Dalam beberapa kali perjumpaan melalui kegiatan monitoring pada tahun sebelumnya, Untuk menemukan Rafflesia pricei pada fase mekar cukup sulit, banyak knop yang ditemukan membusuk sebelum mekar. Faktor lingkungan dan gangguan dari satwa cukup berpengaruh dalam perkembangan bunga ini apalagi Pada kondisi musim hujan, air yang masuk ke dalam bunga yang mulai mekar juga dapat menyebabkan kebusukan sehingga menyebabkan gagal mekar.
Ancaman dan Konservasi
Sayangnya, keberadaan bunga bangkai raksasa menghadapi berbagai ancaman, terutama dari alih fungsi lahan dan perdagangan liar burung rangkong, yang merupakan salah satu agen penyebar bijinya. Untuk melindungi spesies ini, upaya konservasi baik in situ maupun ex situ telah dilakukan, termasuk kultur in-vitro yang berhasil mengembangbiakkan tanaman ini di laboratorium.
Fakta Unik
Meskipun terkenal dengan bau busuknya, umbi bunga bangkai dapat diolah menjadi makanan, minuman, dan obat-obatan, menunjukkan bahwa alam selalu menyediakan, bahkan dari yang tampaknya tidak mengenakkan sekalipun. Bunga ini juga dapat mekar dengan suhu yang sangat tinggi, mencapai 50-60°C, sebuah adaptasi unik untuk meniru kehangatan tubuh hewan yang telah mati untuk menarik lebih banyak penyerbuk.
Bunga bangkai raksasa tidak hanya merupakan simbol dari keindahan alam yang menakjubkan, tapi juga pengingat akan kekayaan biodiversitas Indonesia yang harus kita lindungi. Keunikan dan keindahan fenomena alam ini memanggil kita untuk lebih menghargai dan berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan, agar keajaiban seperti bunga bangkai raksasa dapat terus menjadi bagian dari warisan alam kita.