Bolaang Mongondow Timur Diguncang Gempa, Belasan Rumah Rusak

Bencana Berita Lingkungan Environmental News Terkini

Kondisi salah satu rumah rusak akibat gempabumi yang mengguncang Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, Rabu (26/2). Foto : BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

BOLAANG MONGONDOW, BERITALINGKUNGAN.COM– Gempabumi berkekuatan M6,0 mengguncang Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara, pada Rabu (26/2) pukul 05.55 WIB. Gempa yang berlangsung selama 2–3 detik ini menyebabkan belasan rumah mengalami kerusakan ringan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa pusat gempa berada di laut pada kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami. Meski demikian, dampaknya tetap dirasakan oleh warga setempat. Berdasarkan data yang diperbarui per 26 Februari 2025 pukul 16.00 WIB, BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur melaporkan sebanyak 11 unit rumah mengalami rusak ringan, satu unit fasilitas ibadah rusak sedang, serta 35 jiwa terdampak. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. “Meski tidak berpotensi tsunami, gempa ini mengingatkan kita bahwa wilayah Indonesia berada di zona aktif seismik. Masyarakat diharapkan tetap mengikuti informasi resmi dan arahan dari pihak berwenang,” ujarnya (27/02/2025).

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur bersama tim gabungan telah diterjunkan untuk melakukan pendataan dan pemantauan di lokasi terdampak. Mereka juga membantu warga membersihkan material rumah yang rusak akibat guncangan.

Muhari menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat diimbau untuk memahami langkah-langkah mitigasi serta memastikan jalur evakuasi dalam kondisi baik. “Edukasi kebencanaan harus terus ditingkatkan, agar masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat,” tambah Abdul Muhari.

“Sejauh ini, situasi di lokasi terdampak berangsur normal, meskipun warga tetap dihimbau untuk berhati-hati terhadap kemungkinan gempa susulan. BNPB dan BPBD terus memonitor perkembangan serta memastikan bantuan yang diperlukan dapat tersalurkan dengan cepat dan tepat,”ujarnya.

Dengan potensi bencana yang selalu mengintai, kesadaran dan kesiapsiagaan menjadi kunci dalam meminimalkan dampak gempa bumi. BNPB mengajak seluruh masyarakat untuk aktif dalam upaya mitigasi demi keselamatan bersama (Marwan Aziz).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *