Taman Nasional Baluran, Jawa Timur.
BANYUWANGI, BERITALINGKUNGAN.COM – Taman Blambangan, Kota Banyuwangi, menjadi saksi penyelenggaraan Festival Taman Nasional/Taman Wisata Alam (TN/TWA) Tahun 2024 yang resmi dibuka pada Kamis, 22 Agustus 2024 lalu.
Acara ini dibuka oleh Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi (PJLKK) Nandang Prihadi, dan bertujuan mempromosikan wisata alam di berbagai Taman Nasional dan Taman Wisata Alam di Indonesia, serta memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjadi wisatawan yang bijak dan cerdas.
Dalam sambutannya, Nandang Prihadi menekankan pentingnya konsep “Responsible Tourists for Sustainable Tourism.” Ia mengajak wisatawan untuk mematuhi aturan pengelola, menghormati norma, dan kearifan lokal, demi mendukung kelestarian alam. “Dengan mematuhi aturan pengelola dan menghormati kearifan lokal, kita dapat menjadi wisatawan yang peduli terhadap kelestarian alam,” ujarnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Banyuwangi, Dwiyanto, yang mewakili Bupati Banyuwangi, menyampaikan bahwa masyarakat kini cenderung mencari tempat untuk berolahraga di alam sebagai pelepas penat dari kehidupan modern. “Taman Nasional sangat cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi sport tourism dan wisata rendah karbon seperti berjalan kaki dan berlari,” jelasnya.
Festival TN/TWA 2024 juga menghadirkan berbagai atraksi budaya dan hiburan, termasuk tarian khas Banyuwangi “Jaripah” dan tarian Elang Jawa dari Duta Balai TN Gunung Halimun Salak. Kegiatan pameran wisata alam dan UMKM, talkshow, coaching clinic, face painting, dan demo eco-print juga turut meramaikan festival ini.
Sebanyak 21 UPT Ditjen KSDAE menampilkan wisata unggulan mereka dengan karakteristik unik masing-masing, didukung oleh dekorasi kreatif dan materi edukatif. Tagline yang digunakan antara lain “Siberut Laggai Simaeruk” dari TN Siberut dan “Unveil the Eco-Adventure in Halimun Salak” dari TN Gunung Halimun Salak.
Festival ini juga diramaikan dengan kehadiran booth dari produsen perlengkapan outdoor, seperti Ticket to the Moon dan Arei Outdoor, serta booth UMKM binaan Pemda Banyuwangi dan Tahura Juanda. Selain itu, acara Alas Purwo Jungle Run 2024 yang berlangsung pada 25 Agustus juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024.
Kegiatan ini tidak hanya mempromosikan wisata alam, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi para pelaku usaha lokal, seperti penyedia jasa transportasi, akomodasi, makanan/minuman, dan souvenir. Inilah yang disebut sebagai multiplier effect dari penyelenggaraan event besar seperti Festival TN/TWA 2024 di Banyuwangi (Marwan Aziz)