Tampak mobil terbawa arus banjir yang merendam Kota Kendari.
KENDARI, BERITALINGKUNGAN.COM- Pemerintah Kota Kendari mengeluarkan peringatan mengenai status darurat tanggap bencana. Peringatan ini dikeluarkan dalam Rapat Koordinasi penanggulangan bencana banjir bersama Forkopimda, Kamis (7/3/2024).
Langkah itu diambil dengan mempertimbangkan, berdasarkan data BMKG mengenai curah hujan sedang hingga lebat masih akan melanda Kota Kendari hingga tiga hari ke depan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup meminta, agar OPD, camat, lurah bersama Forkopimda membentuk posko tanggap darurat di kecamatan dan kelurahan, sehingga pelaporan bencana ataupun bantuan dapat diperoleh lebih cepat.
“Alhamdulillah hari ini saya melihat mulai dari semalam, terima kasih bapak TNI/Polri, Basarnas, BMKG terus berjibaku bersama-sama membantu menangani banjir yang terjadi di Kota Kendari, terus semangat jaga kesehatan untuk membantu korban banjir di Kota Kendari,” ujar Pj Wali Kota dalam Rakor Penanggulangan Bencana.
Berikutnya, Pj Wali Kota Kendari meminta agar Early Warning System atau sistem peringatan dini bencana dapat langsung diterima oleh masyarakat sebelum terjadinya bencana. Sehingga masyarakat dapat mengambil langkah yang terbaik sebelum terjadinya bencana.
Selain itu, diberikan pemahaman atau edukasi kepada masyarakat mengenai antisipasi bencana. Utamanya mengenai skenario maupun upaya-upaya penyelamatan dalam situasi bencana.
Sementara itu, Kepala BMKG Kendari, Sugeng Widarko membeberkan penyebab curah hujan sedang dan tinggi di Kota Kendari disebabkan oleh adanya belokan angin (shearline) yang dapat meningkatkan pertumbuhan curah hujan.
“Ini bisa menyebabkan curah hujan sedang hingga lebat. Kalau hujan yang semalam itu kami sudah di kategori ekstrem, karena kalau dihitung dalam jam itu, curah hujan yang tercatat itu 173,6 mm dan kalau kita lihat normalnya di bulan Maret itu sekitar 290-an tau 300 dan ini sudah hampir kita capai dalam dasarian 1 dan kita baru masuk tanggal 7,” jelas kepala BMKG.
Selain karena pengaruh arah belokan angin, Kepala BMKG menyebut fenomena ini dipengaruhi juga oleh Madden Julian Oscillation sehingga berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Kendari (Yos Hasrul)