TERNATE, BERITALINGKUNGAN.COM – Banjir bandang melanda wilayah Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, pada Minggu (25/8) sekitar pukul 03:30 WIT, mengakibatkan dampak yang signifikan bagi warga di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate. Banyak warga mengalami kerugian besar akibat bencana ini.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima pada Selasa (27/8) pukul 12:45 WIT, dua dari tiga warga yang sebelumnya dilaporkan hilang telah berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim penyelamat. Hingga saat ini, jumlah korban meninggal dunia (MD) telah meningkat menjadi 18 jiwa, dan satu warga masih dalam proses pencarian.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., menyampaikan bahwa 54 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 185 warga terdampak oleh banjir ini. Sebagian besar warga memilih mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga yang tidak terdampak.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD Kota Ternate masih terus melakukan pencarian terhadap satu warga yang hilang. Untuk memudahkan proses koordinasi, Pos Komando (Posko) telah didirikan di SMKN 4 Kota Ternate.
“Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan yang langsung disalurkan oleh BPBD Kota Ternate kepada warga terdampak banjir di Kelurahan Rua,” ujar Abdul Muhari kepada Beritalingkungan.com (28/08/2024).
Upaya terus dilakukan untuk mengatasi dampak bencana ini, sementara warga yang selamat terus berharap agar korban yang hilang segera ditemukan. Situasi di Ternate masih memerlukan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga yang terdampak (Marwan Aziz)