MANDAILING, BL-Banjir bandang melanda Mandailing Natal Sumatera Utara dikabarkan telah memakan korban 38 orang tewas dan 25 hilang dan jalan darat Mandailing juga dilaporkan putus.
Banjir terjadi pada pukul 2 dinihari waktu setempat (15/9), yang disebabkan meluapnya Sungai Sulangaling, anak Sungai Muara Batang Gadis. Permukaan air hingga pukul 09.00 dilaporkan mencapai 2 meter dari biasanya.
Setidaknya ada enam desa yang dilanda banjir di Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Enam desa yang terendam banjir adalah Rantau Panjang, Lubuk Kapondong I, Lubuk Kapondong II, Saleh Baru, Tabilang, dan Manuncang. Keenam desa ini dihuni sekitar 2.200 keluarga.
Lokasi keenam desa yang berada di daerah pedalaman Mandailing Natal sehingga menyulitkan akses bantuan. Bahkan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal baru mendapat laporan terjadinya bencana tersebut pada pukul 09.00. Hal ini karena tak ada akses komunikasi di lokasi bencana.
“Sulitnya akses komunikasi ini membuat kami juga masih belum mengetahui secara pasti berapa kerusakan bangunan, ladang atau persawahan milik warga akibat banjir bandang ini,” ujar Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi Sumatra Utara, Eddy Syofian seperti dilansir Kompas
Menurut, Edy Sofyan, hujan yang turun terus menerus menyebabkan banjir di enam desa di kawasan tersebut. “Di enam desa tersebut terdapat sekitar 2 ribu keluarga, yang terletak di Kecamatan Muara Batang Gadis, sekitar 20 jam perjalanan dari kota Medan,” kata Edy Sofyan.
Pemkab Mandailing Natal lanjut Eddy telah diberi kewenangan memberikan tindakan darurat menolong korban banjir. “Gubernur Sumut telah mempersilakan Bupati Mandailing Natal untuk mengambil beras di gudang Bulog Panyabungan sebanyak 50 ton,” katanya.