Ikan arwana dikenal ikan yang dapat mendatangkan hoki. Foto: Istimewa
Ikan Arwana Asia, atau lebih dikenal sebagai Siluk Merah (Scleropages formosus), adalah salah satu spesies ikan air tawar paling ikonik di Asia Tenggara.
Dengan tubuh panjang dan sirip dubur yang terletak jauh di belakang tubuhnya, ikan ini sering disebut sebagai “Ikan Naga.” Julukan ini bukan tanpa alasan; dalam mitologi Tionghoa, ikan Arwana sering dikaitkan dengan naga yang melambangkan kekuatan, kemakmuran, dan keberuntungan.
Asal Usul dan Habitat Alami
Arwana Asia adalah spesies asli dari sungai-sungai besar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan sebagian Myanmar. Di Indonesia, ikan ini dapat ditemukan di wilayah Kalimantan dan Papua.
Habitat alaminya adalah tepian sungai yang dipenuhi dengan pohon-pohon seperti engkana, putat, rasau, dan entangis, yang akarnya merambat di dasar sungai dan batangnya menjulang di atas permukaan air. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi Arwana untuk hidup, berkembang biak, dan berlindung.
Keindahan dan Keunikan Spesies Arwana
Arwana Asia memiliki beberapa varietas yang memukau dengan variasi warna yang berbeda-beda, di antaranya:
- Arwana Merah: Spesies ini dikenal berasal dari wilayah Kapuas dan Danau Sentarum di Kalimantan Barat. Warna merahnya yang mencolok, terutama pada sirip, bibir, dan sisik, menjadikannya sangat dicari sebagai ikan hias. Varietas ini dibagi menjadi empat jenis, yaitu Merah Darah, Merah Cabai, Merah Orange, dan Merah Emas, dengan Merah Darah dan Merah Cabai sebagai yang paling langka dan mahal.
- Golden Cross Back: Ditemukan di berbagai tempat di Malaysia, ikan ini memiliki warna emas yang penuh hingga melewati punggungnya. Dengan harga yang sangat tinggi, Golden Cross Back sering kali dianggap sebagai lambang kemewahan.
- Red Tail Golden (RTG): Varietas ini ditemukan di Pekanbaru, Sumatra. Berbeda dengan Golden Cross Back, warna emas RTG tidak sampai melewati punggung, tetapi tetap menampilkan keindahan yang luar biasa.
- Arwana Hijau: Ditemukan di Thailand, Malaysia, dan beberapa tempat di Indonesia, Arwana Hijau memiliki warna kelabu kehijauan dengan garis-garis gelap pada ekornya.
Upaya Konservasi
Sayangnya, keindahan dan nilai jual yang tinggi telah menjadikan Arwana Asia sebagai salah satu spesies ikan yang terancam punah. Dikutip dari Wikipidia, IUCN telah memasukkannya dalam daftar spesies langka sejak 2004.
Penurunan populasi ini disebabkan oleh perdagangan yang tidak terkendali, di mana Arwana menjadi incaran para kolektor ikan hias di seluruh dunia, terutama di Asia.
Sebagai respons terhadap ancaman ini, berbagai upaya konservasi telah dilakukan. Di antaranya adalah pelarangan perdagangan ilegal Arwana, penangkaran dalam lingkungan terkontrol, serta pelestarian habitat alami mereka. Organisasi seperti CITES juga berperan penting dalam mengawasi perdagangan spesies ini secara global.
Kesimpulan
Arwana Asia bukan sekadar ikan hias; ia adalah simbol dari kekayaan alam Asia Tenggara yang harus dijaga dan dilestarikan. Keindahan dan keunikan spesies ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengeksploitasi mereka secara berlebihan. Dengan upaya konservasi yang tepat, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan “Ikan Naga” ini di habitat alaminya.