Orang Utan, Foto: COP. |
JAKARTA, BL- Aktivis konservasi orangutan tadi siang menggelar aksi demonstarasi di depan kantor Gubernur DKI Jakarta, mereka menyuarakan dua puluh orangutan yang tersembunyi dari perhatian masyarakat di Taman Margasatwa Ragunan untuk kehidupan yang lebih layak.
Centre for Orangutan Protection (COP) dan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) bergabung dalam aksi ini untuk menyorot kekejaman yang diderita orangutan di Ragunan selama sepuluh tahun atau lebih.
Orangutan tersebut merupakan bagian dari total 55 populasi di kebun Taman Margasatwa Ragunan.”Orangutan merupakan ikon yang dipelihara kebun binatang ini. Mereka dipelihara di dua tempat terpisah, yang merupakan perhatian besar saat ini adalah yang dirawat di kandang di halaman rumah Ulrike von Mengden, seorang perempuan berusia 91 tahun yang telah merawat orangutan tersebut selama bertahun-tahun,”tulis COP dalam rilisnya yang diterima Beritalingkungan.com.
“Dua tahun yang lalu, kami bertemu dengan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo di kantornya. Dia berjanji akan adanya perubahan. Namun, dua tahun kemudian orangutan masih di dalam kandang yang mengerikan, kekurangan makanan dan perawatan.”kata Daniek Hendarto, Koordinator Konservasi Ex-situ dari COP.
Selama sepuluh tahun terkahir, kelangsungan hidup orangutan ini bergantung pada kasih sayang seorang Ulla – sapaan akrab Ulrike, donasi uang dan makanan, juga uang dari para pengunjung yang bingung saat melihat banyak orangutan ditempatkan dalam satu kandang dan sering kotor.“Anda harus berpikir mengapa orangutan di kebun binatang nasional kita diperlakukan sangat buruk begitu lama. Ini adalah hal memalukan kebun binatang kita, negara kita dan Jakarta bahwa orangutan ini bertahan hidup lama karena orang-orang, termasuk anak-anak yang telah menyumbangkan makanan bagi orangutan.”kata Ben Vika dari JAAN menambahkan.
Kebanyakan orangutan di kebun binatang berasal dari hutan belantara Kalimantan. Sebagian merupakan korban dari perdagangan hewan ilegal yang diserahkan ke kebun binatang baik oleh departemen kehutanan maupun oleh orang-orang yang menentang orangutan sebagai hewan peliharaan.
Dengan populasi orangutan liar yang menurun 3000-5000 pertahun karena penggundulan hutan dan perburuan, diperkirakan populasi orangutan tinggal 55.000. Dan mungkin orangutan akan punah dalam kurun waktu sepuluh tahun.(Marwan Azis).