
Inilah dua pendaki asal Indonesia, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dunia akibat hipotermia saat ekspedisi pendakian menuju Puncak Carstensz Pyramid di Papua. Foto : Ist.
MIMIKA, BERITALINGKUNGAN.COM– Ekspedisi pendakian menuju Puncak Carstensz Pyramid di Papua berakhir tragis setelah dua pendaki asal Indonesia, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dunia akibat hipotermia.
Cuaca ekstrem yang melanda kawasan puncak dengan hujan salju, angin kencang, dan hujan deras membuat perjalanan turun menjadi sangat berbahaya bagi para pendaki.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Beritalingkungan.com, ekspedisi pendakian ini dimulai pada 26 Februari 2025, ketika rombongan pendaki yang terdiri dari 7 WNI, 6 WNA, serta 5 pemandu dan 2 pendaki dari Taman Nasional Lorentz berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Base Camp Yellow Valley menggunakan helikopter.
Setelah menjalani aklimatisasi dan latihan teknis, mereka memulai perjalanan menuju puncak Carstensz pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 04.00 WIT.
Setelah pendakian panjang, rombongan mencapai puncak pada pukul 14.00 WIT. Namun, dalam perjalanan turun, kondisi cuaca memburuk secara drastis.
Salah satu pendaki, Indira Alaika, mulai mengalami gejala hipotermia di dekat puncak, yang membuat tim pendaki harus bertindak cepat. Sayangnya, pada pukul 02.07 WIT, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono dinyatakan meninggal dunia di Teras 2 akibat hipotermia.
Upaya Penyelamatan
Tim penyelamat segera dikerahkan untuk menolong para pendaki yang masih bertahan di ketinggian. Pada pukul 08.38 WIT, dua tim penyelamat dibentuk: satu tim bergerak ke Summit Ridge untuk menyelamatkan Indira, Alvin Reggy Perdana, dan Saroni, sementara tim lainnya menuju Teras 2 untuk mengevakuasi jenazah Lilie dan Elsa.
Pada pukul 10.24 WIT, tim pertama berhasil menemukan tiga pendaki yang selamat, meskipun dalam kondisi kritis. Mereka segera diberi pertolongan pertama, termasuk penggantian pakaian kering, minuman isotonik, dan obat-obatan. Perjalanan turun ke Base Camp Yellow Valley pun dimulai dan akhirnya tiba pada pukul 14.30 WIT.
Sementara itu, proses evakuasi jenazah juga berlangsung penuh tantangan. Tim evakuasi berhasil menurunkan satu jenazah pada pukul 16.41 WIT, sementara jenazah kedua baru dapat dievakuasi keesokan harinya, 2 Maret 2025, pada dini hari.
Cuaca Ekstrem dan Risiko Pendakian
Carstensz Pyramid, dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut, dikenal sebagai salah satu puncak tertinggi dan paling menantang di kawasan Asia Tenggara.
Perubahan cuaca yang drastis menjadi faktor utama dalam tragedi ini. Hujan salju dan angin kencang yang terjadi saat para pendaki turun dari puncak meningkatkan risiko hipotermia dan kelelahan ekstrem.
Duka dan Pelajaran dari Tragedi
Kehilangan dua pendaki berpengalaman ini menjadi pengingat bagi para pecinta alam tentang bahaya yang mengintai di ketinggian. Persiapan fisik, mental, serta peralatan yang memadai sangat penting dalam menghadapi kondisi ekstrem di pegunungan tinggi.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi komunitas pendaki dan pecinta alam agar semakin memperhatikan faktor keselamatan dalam setiap ekspedisi. Keluarga besar Beritalingkungan.com dan Greenpress menyampaikan duka mendalam bagi keluarga dan sahabat Lilie Wijayanti Poegiono serta Elsa Laksono. Semoga mereka mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa (Marwan Aziz).