
Kondisi banjir yang melanda wilayah Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (16/2). Foto : BPBD Kabupaten Bima
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Hujan deras yang melanda beberapa wilayah di Indonesia menyebabkan banjir di tiga daerah berbeda. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa bencana ini berdampak pada ratusan kepala keluarga dan menyebabkan kerusakan infrastruktur.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi serta durasi hujan yang berlangsung lama.
“Curah hujan yang ekstrem dalam waktu lama menyebabkan beberapa sungai meluap dan merendam permukiman warga. Meskipun banjir telah berangsur surut, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Senin (18/2/2025).
Banjir di Kabupaten Timur Tengah Utara, NTT
Hujan deras pada Minggu (16/2) menyebabkan meluapnya Kali Benpasi yang merendam permukiman dan perkebunan warga di Kabupaten Timur Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 31 kepala keluarga (KK) dan 31 unit rumah terdampak akibat banjir yang terjadi di Kelurahan Benpasi, Kecamatan Kota Kefamenanu.
BPBD Kabupaten Timur Tengah Utara bergerak cepat dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta mengerahkan tim gabungan untuk membantu warga. “Saat ini banjir sudah surut, dan warga bersama tim gabungan mulai membersihkan lumpur yang menggenangi rumah dan jalan,” jelas Abdul Muhari.
Kabupaten Bima Juga Terdampak
Pada hari yang sama, banjir juga menerjang Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hujan lebat yang turun dalam waktu lama menyebabkan beberapa sungai meluap hingga merendam pemukiman dan lahan pertanian warga. Sebanyak 35 rumah dan 35 KK terdampak akibat kejadian ini.
Jalan nasional lintas Sumbawa – Bima, tepatnya di Cabang Pandai, turut tergenang banjir sepanjang 500 meter, menghambat mobilitas warga. BPBD Kabupaten Bima saat ini masih melakukan pendataan di lokasi terdampak. “Banjir berangsur surut, namun kami terus memantau kondisi untuk memastikan keamanan warga,” ungkap Abdul Muhari.
Banjir di Muara Enim, Sumatera Selatan
Sementara itu, di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, hujan deras yang terjadi pada Sabtu (15/2) selama empat jam menyebabkan banjir yang merendam 333 unit rumah dan berdampak pada 333 KK.
BPBD Kabupaten Muara Enim telah melakukan pendataan dan kaji cepat serta berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan. “Saat ini kondisi sudah membaik, tim gabungan tengah melakukan pembersihan material lumpur dan sampah yang terbawa arus,” tambahnya.
Masyarakat Diminta Tetap Waspada
BNPB mengingatkan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan. Informasi terkini dan peringatan dini akan terus disampaikan melalui kanal resmi BNPB.
“Pemulihan dan tanggap darurat terus kami lakukan bersama pemerintah daerah dan masyarakat. Kami mengimbau warga untuk selalu mengikuti perkembangan cuaca dan mengantisipasi kemungkinan bencana serupa di kemudian hari,” tandasnya (Marwan Aziz).