SUKABUMI, BERITALINGKUNGAN.COM – Sebuah insiden memilukan terjadi di Taman Nasional (TN) Gunung Halimun Salak pada Senin, 23 Desember 2024. Jembatan penyeberangan sepanjang 26 meter yang berada di atas Sungai Ciherang, kawasan Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (RPTNW) Kawah Ratu, rusak saat digunakan oleh rombongan santri, menyebabkan 23 orang terluka.
Kejadian ini berawal ketika 24 santri dari dua pondok pesantren, yakni Pondok Pesantren As Sobariyah (Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi) dan Pondok Pesantren Al-Aziziah (Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi), hendak pulang setelah mengunjungi Curug Dua Undak. Sekitar pukul 15.00 WIB, 23 santri berkumpul di atas jembatan untuk berfoto bersama, sementara satu orang mengambil gambar dari bawah. Padahal, kapasitas maksimal jembatan hanya 20 orang, seperti tertera pada papan informasi di lokasi.
Ketegangan memuncak ketika beberapa santri terlihat berlari-lari kecil dan menggoyangkan jembatan. Aktivitas ini diduga memicu kerusakan pada pengait kabel sling, sehingga jembatan tidak mampu menahan beban dan akhirnya runtuh.
Proses Evakuasi dan Penanganan Korban
Petugas RPTNW Kawah Ratu langsung bergerak setelah menerima laporan dari pengunjung lain. Tim gabungan dari petugas taman nasional, Koperasi Wana Lestari, dan Polsek Cidahu segera mengevakuasi korban ke Puskesmas Cidahu dan Rumah Sakit Bhakti Medicare Cicurug. Dari 23 korban, 17 mengalami luka ringan dan menerima perawatan langsung, sementara enam lainnya dirujuk ke rumah sakit.
Hingga Senin malam, empat korban telah diperbolehkan pulang. Namun, satu korban dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, S.H., Kota Sukabumi atas permintaan keluarga, dan satu korban lainnya masih dirawat di Rumah Sakit Bhakti Medicare Cicurug untuk menjalani operasi tahap pertama sebelum dirujuk ke Jakarta.
Langkah Tindak Lanjut
Sebagai respons terhadap insiden ini, pihak TN Gunung Halimun Salak telah:
- Menutup akses menuju lokasi jembatan rusak.
- Berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pengurus pondok pesantren dan asuransi, untuk memastikan korban mendapat penanganan medis yang memadai.
- Mengumpulkan bahan investigasi bersama Polsek Cidahu di lokasi kejadian.
- Memantau kondisi korban yang masih menjalani perawatan.
Kepala Balai TN Gunung Halimun Salak, Budhi Chandra, menyampaikan keprihatinannya. “Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan berharap para korban segera pulih. Kami juga menghimbau kepada seluruh pengunjung untuk selalu mematuhi aturan keselamatan selama berada di kawasan Taman Nasional,” ujarnya melalui keterangan persnya (31/12/2024).
Musibah ini menjadi pengingat pentingnya mematuhi aturan keselamatan saat berada di kawasan wisata alam. TN Gunung Halimun Salak, sebagai salah satu destinasi alam unggulan di Sukabumi, memiliki peran besar dalam menjaga keindahan alam sekaligus keselamatan pengunjung (Marwan Aziz).