DEPOK, BERITALINGKUNGAN.COM – Festival Ciliwung 2024, hasil kolaborasi PT Pertamina (Persero) dan Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, sukses diselenggarakan sebagai rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Dengan semangat menjaga keberlanjutan lingkungan hidup, acara ini menjadi ajang kolaborasi lintas sektor untuk merawat Sungai Ciliwung, ikon strategis ekosistem nasional sekaligus sumber kehidupan masyarakat sekitar.
Berlangsung sejak 5 Juni hingga puncaknya pada 19 Desember 2024, festival ini melibatkan lebih dari 1.200 peserta dari berbagai latar belakang. Kegiatan-kegiatan dalam festival tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga mendorong aksi nyata.
Aksi Nyata untuk Lingkungan
Salah satu kegiatan utama, Arung Edukasi Sungai, berhasil mengangkat 30.774 kilogram sampah dari Sungai Ciliwung melalui partisipasi aktif masyarakat dan komunitas. Selain itu, pelatihan daur ulang kreatif mengajarkan generasi muda mengubah limbah menjadi produk bernilai ekonomis, menciptakan peluang ekonomi baru sekaligus meningkatkan kesadaran pengelolaan sampah berkelanjutan.
Tidak ketinggalan, program penghijauan dilakukan dengan menanam 200 pohon di lahan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), termasuk jenis pohon seperti Merbau, Manglid, dan Mahoni yang efektif menyerap polutan seperti CO, SOx, dan NOx.
Inisiatif Jangka Panjang dan Pesan Menteri
Festival ini juga meluncurkan Gerbang Biru Ciliwung (Gerakan Membangun Bersih Indah Lestari Rahayu Ciliwung) untuk pembangunan ekoriparian, konservasi ikan endemik, dan kawasan ekowisata hingga 2028.
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, menyoroti gentingnya situasi lingkungan di Jakarta akibat eksploitasi air tanah dan pencemaran sungai. “Setiap hari, Sungai Ciliwung dibebani rata-rata 53 ton limbah. Dengan kondisi ini, langkah revitalisasi sungai tidak dapat ditunda,” ujar Hanif.
Pemerintah telah menyusun Rencana Perlindungan Pengelolaan Mutu Air untuk mengurangi pencemaran sungai besar seperti Ciliwung. Selain membangun infrastruktur pengolahan limbah dengan anggaran Rp1 triliun, Hanif menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola air dan pemulihan fungsi sungai sebagai sumber kehidupan.
Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero), Ahmad Siddik Baddrudin, menyatakan bahwa keberlanjutan sungai adalah elemen vital dalam operasional perusahaan. “Kami berkomitmen menjaga sumber daya air sungai di seluruh aset operasional kami. Kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat adalah kunci keberhasilan,” ungkapnya.
Festival sebagai Tonggak Perubahan
Dalam enam bulan terakhir, berbagai inisiatif Festival Ciliwung telah memberikan dampak signifikan. Lomba Ecobrik dan Kebersihan yang melibatkan masyarakat berhasil mengelola 1,58 ton sampah sungai, dengan 83,4 kg dimanfaatkan menjadi ecobrick.
Sebagai penutup, Menteri LH/Kepala BPLH menyerukan komitmen semua pihak untuk terus berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. “Setiap individu dan institusi harus menyelesaikan satu masalah sungai selama hidupnya. Ini tanggung jawab kita sebagai bangsa yang beradab,” tutup Hanif.
Festival Ciliwung 2024 menjadi simbol kolaborasi lintas sektor yang tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga menciptakan warisan berharga bagi generasi mendatang (Marwan Aziz).