YOGYAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), relawan Lingkungan yang tergabung dalam wadah PERISAI BUMI Yogyakarta, mengadakan kegiatan bersih-bersih sampah di sepanjang jalan ringroad utara, Sleman, DI Yogyakarta (25/2).
Kegiatan yang berlangsung Pukul 08.00-12.00 WIB ini, didukung para pemangku kepentingan yaitu Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, PERSADA, Unilever Indonesia, GAVARTAR, Bank BPD, Bank Sleman, PDAM Sleman, Tani Remen Berbudaya, Arum Manis dan Percetakan Centra Grafindo. Tema HPSN tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah Tuntaskan Pengelolaan Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat.
Kegiatan diawali dengan briefing teknis di Kapanewon Depok dilanjutkan aksi bersama bersih-bersih sampah mulai dari Perempatan jalan Affandi sampai jalan Maguwoharjo, dan diikuti sekitar 50 relawan dari berbagai komunitas peduli lingkungan antara lain anggota DPRD Kabupaten Sleman, Dinas Lingkungan Hidup, PERSADA, TPS3R RESEP, BRO Law Firm, TRB, Ikatan Mahasiswa Manggarai Barat yang sedang studi di DI Yogyakarta (GAVARTA) dan ATMO 5.
Sampah liar yang terkumpul akan diangkut menggunakan truk sampah milik DLH Sleman ke TPS3R RESEP untuk selanjutnya dilakukan proses pemilahan oleh para Relawan Lingkungan tsb. Hasil pemilahan sampah an organic yang masih mempuyai nilai ekonomi akan dijual oleh TPS3R RESEP sementara Tani Remen Berbudaya akan melakukan bimtek pembuatan kompos secara cepat.
Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian atas munculnya tempat pembuangan sampah (TPS) liar yang terus bertambah di beberapa titik di jalan-jalan utama yang melingkari DI Yogyakarta.
Berdasarkan pantauan PERISAI BUMI, setidaknya lebih dari 10 TPS liar terdapat di sepanjang jalan lingkar atau Ringroad Utara di DI Yogyakarta. Munculnya TPS liar ini kalau tidak diambil tindakan tegas maka akan muncul TPS liar lainnya di sepanjang jalan–jalan utama di DIY.
Tentu saja hal ini sangat meresahkan dan mengkhawatirkan karena selain mencemari lingkungan, tumpukan sampah liar itu sangat menggangu estetika DI Yogakarta sebagai salah satu kota destinasi wisata nasional.
Yani Prihatmoko, S.H., selaku koordinator kegiatan ini menyatakan tujuan dari kegiatan ini selain dalam rangka memperingati HPSN 2023 juga sebagai langkah nyata edukasi dan sosialisasi isu lingkungan kepada mahasiswa dan masyarakat/publik untuk tidak membuang sampah sembarangan, khususnya di jalan lingkar atau ringroad yang ada di Yogyakarta.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini dalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah mulai dari rumah.
Sampah selalu menjadi persoalan serius kota-kota besar di Indonesia, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu penyebab utamanya adalah perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan walaupun sudah ada Undang-Undang No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan berbagai aturan turunanya. Namun, berbagai regulasi itu belum mampu menghentikan perilaku masyarakat (oknum) untuk membuang sampah sembarangan (Yustinus)