JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) tahun 2022 akan serentak digelar di 279 titik seluruh Indonesia. Aksi tersebut dilakukan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda pada Sabtu 29 Oktober 2022.
Aksi tersebut terselenggara atas kerjasama Penjaga Laut bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Citarum Ciliwung, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Pemerintah Kabupaten Tangerang, Perhutani, Pramuka dan Yayasan EcoNusa serta puluhan lembaga lainnya, dimana Greenpress dan Beritalingkungan.com terlibat dalam kolaborasi aksi tersebut sebagai media partner.
Hal tersebut terungkap dalam media briefing AMJI 2022 di Jakarta (27/10) dengan narasumber Pina Ekalipta, Kepala BPDASHL Citarum Ciliwung, Dian Banjar Agung, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA DKI Jakarta, Nina Nuraisyiah, Direktur Komunikasi dan Mobilisasi Anak Muda Yayasan EcoNusa dan Yolanda Parede, Koordinator Nasional Penjaga Laut.
AMJI merupakan aksi nyata orang muda Indonesia terhadap dampak krisis iklim yang semakin terlihat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Di tahun kedua ini, AMJI akan dilaksanakan serentak di 279 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Yolanda Parede, Koordinator Nasional Penjaga Laut menyampaikan antusiasme organisasi dan komunitas orang muda dalam AMJI 2022 ini meningkat dari tahun sebelumnya.
“Aksi yang dilakukan juga beragam mulai dari bersih pantai, tanam mangrove, transplantasi terumbu karang, cabut paku, pentas seni, Eco-fashion dan masih banyak lagi,”ungkapnya di Jakarta (27/10).
Hal senada juga disampaikan Nina Nuraisyiah, Direktur Komunikasi dan Mobilisasi Anak Muda Yayasan EcoNusa. Menurutnya orang muda sudah harus tanggap terhadap krisis iklim dengan bersuara akan pentingnya menjaga bumi sambil melakukan aksi-aksi nyata yang ramah lingkungan.
“Aksi bersama khususnya yang dilakukan orang muda dalam upaya menjaga bumi harus didorong terus
menerus untuk menularkan gaya hidup ramah lingkungan kepada publik sehingga dapat
menahan dampak krisis iklim.” ujarnya.
Ia menuturkan krisis iklim adalah ancaman bagi negara kepulauan seperti halnya Indonesia. Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah yang paling rentan menerima dampak, karena sewaktu-waktu dapat tenggelam karena kenaikan permukaan air laut.
Salah satu upaya menahan laju perubahan iklim di wilayah pesisir adalah dengan mangrove. Mangrove mempunyai
kemampuan bertahan terhadap kenaikan permukaan laut dan mampu menyerap serta menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak dari hutan tropis dengan luas yang sama.
Hal itu mendorong AMJI 2022 melakukan aksi tanam mangrove di titik utama yakni di Tangerang, Banten dan di beberapa titik lainnya seperti di titik Aceh, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Maluku dan lainnya.
“Bagi rekan-rekan yang ingin ikut ambil bagian dalam AMJI 2022, dapat menghubungi Penjaga Laut
melalui Instagram jagalaut.id atau website https://jagalaut.id/amji-2022/.” kata Yola.
Yola menambahkan melalui berbagai aksi yang dilakukan serentak dalam AMJI 2022 mengajak orang muda Indonesia memaknai Sumpah Pemuda dengan aksi nyata untuk lingkungan. “Dengan harapan aksi ini bisa menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari sehingga membawa dampak perubahan baik untuk lingkungan dan iklim global,”tandasnya (Marwan Azis)