ALASKA, BERITALINGKUNGAN.COM – Tim Jelajah Putri mencapai puncak tertinggi Amerika Utara, tepatnya di Mount Denali (6.190 mdpl) pada 9 Juni 2022 pukul 24.00 waktu Alaska, atau tanggal 10 Juni 2022, pukul 15.00 WIB.
Sebelumnya, pada 9 Juni pukul 09.30-00.00 waktu Alaska, Tim Jelajah Putri melakukan perjalanan dari Camp 5 (5.215 mdpl) menuju puncak di ketinggain 6.190 mdpl. Hal itu diketahui dari akun instagram “Jelajah Putri” yang merupakan ruang perempuan berbagi inspirasi dan pengalaman dalam bekerja (engineering), bertualang (mountaineering), dan berbakti (social movement).
Putri Handayani (perwakilan Tim Jelajah Putri) dan Fandhi Achmad akrab disapa Agi memerlukan waktu selama 14 hari untuk bisa menggapai puncak Denali. Di dalam postingan instagram itu disebutkan jika pendakian tersebut tidak ditemani porter alias dilakukan secara mandiri.
“Oleh sebab itu seluruh peralatan harus dibawa sendiri dengan menarik sled berisi seluruh perlengkapan dan membopong sisanya di backpack,” tulisnya.
Denali merupakan gunung yang memiliki karakter salju tebal, bahkan di saat musim panas seperti saat ini. Saljunya tidak pernah berkurang. Hujan salju yang terjadi sewaktu-waktu kerap mengakibatkan tenda pendaki tertimbun sampai ke bagian atas.
“Jika sudah begini ditambah jarak pandang terbatas, jadwal pendakian bisa berubah dan tertunda beberapa hari kedepan.”
Perjuangan mendaki Denali lewat jalur West Buttress akhirnya ditandai dengan sampainya di camp 5 (high camp) di ketinggian sekitar 5.300 mdpl. Ini merupakan camp terakhir sebelum melaju menuju puncak (summit push).
Menurut akun Tim Jelajah Putri, taktik pendakian yang bisa dipilih cukup beragam. Ada yang keesokan harinya bablas ke puncak. Atau menunggu sehari aklimatisasi lalu cabut keesokan lusanya.
“Tetapi semuanya sangat tergantung pada cuaca. Jika kurang bersahabat, terpaksa harus menetap lagi beberapa malam,” tulis postingan tersebut.
Jalan Panjang
Putri Handayani dan Fandhi Achmad melakukan summit push pada Kamis (9 Juni 2022) pukul 22.00 WIB atau pagi waktu Alaska. Prediksi awal, mereka sampai di puncak pada Jumat (10 Juni 2022) pukul 12.00 WIB. Belakangan rencana itu molor beberapa jam.
Adapun jarak dari camp 5 menuju puncak menurut American Alpine Instutute (AAI) sejauh 2,5 mil atau sekitar 4 kilometer dengan elevasi mencapai 1 kilometer.
“Sehingga bisa dibayangkan berapa sudut kemiringan atau slope-nya. Bahkan ada yang mencapai 60 derajat,” ujar Putri Handayani seperti dikutip dari jelajahputri.com
Secara umum, summit push dapat dibagi menjadi tiga etape. Yaitu high camp atau camp 5 menuju Denali Pass (etape 1), Denali Pass ke Archdeacons Tower (etape 2), dan Archdeacons Tower ke Puncak Denali (etape 3). Pada masing-masing etape, pendaki akan menemui sejumlah hal, di antaranya;
Camp 5 ke Denali Pass
Boleh dibilang, jalur ini sangat berbahaya. Awal Mei silam terbukti seorang pendaki Austria tewas di sekitar Denali Pass. Selepas camp 5 ada gletser memanjang yang akrab disebut Autobahn.
“Namun di jalur ini telah tersedia fixed line untuk keamanan selama pendakian. Pendaki cukup mengaitkan karabiner yang terhubung ke sabuk pengamannya,” kata Putri.
Denali Pass ke Archdeacons Tower
Lepas Denali Pass, pendaki dihadapkan dengan medan yang curam hingga mencapai punggungan. Di punggungan jalur agak melandai namun cukup panjang sebelum akhirnya tiba di samping Archdeacons Tower.
Archdeacons Tower – Puncak Denali
Selepas melipir Archdeacons Tower ada bonus sedikit berupa medan yang menurun dan sampai di area datar yang sangat luas, biasa disebut dengan football field. Setelah itu mendaki ke arah lereng akan bertemu pig hill. Pada lereng ini medan agak curam. Sekali lagi antarpendaki harus saling terhubung dengan teknik simpul climbing (running belay).
Di etape terakhir ini, kewaspadaan sangat penting, mengingat posisinya di punggungan dengan celah yang sangat dalam di sebelah kanan. Begitu seterusnya sampai tidak ada lagi tanjakan.
Puncak Denali sendiri ditandai dengan sebuah marker dari bahan metal berbentuk bulat. Marker tersebut dibuat oleh US Departement of Interior Geological Survey, yang ditanam pada tahun 1989.
Dalam pendakian sepanjang 4 kilometer itu, pendaki biasanya membutuhkan waktu selama 8 – 10 jam termasuk istirahat. Lalu, kembali ke camp 5 dalam waktu 4-5 jam.
Perjalanan turun juga termasuk berbahaya. “National Park Service (NPS) melaporkan dari 13 pendaki yang tewas di antara camp 5 ke puncak, separuhnya justru pada saat turun,” tutupnya. (Jekson Simanjuntak)