![]() |
Inilah situs internet populer di Indonesia menjadi tempat perdagangan organ-organ harimau Sumatera. Foto : Igg Maha Adi/SIEJ. |
JAKARTA, BL. Peringatan Global Tiger Day tiap 29 Juli, dipenuhi kecemasan. Nasib Sang Raja Hutan mengenaskan dimana-mana. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) misalnya, populasinya diperkirakan tersisa 700 ekor.
Perkiraan jumlah populasi yang dirilis oleh LSM Forum HarimauKita ini, masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan data Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Tri Siswo, yang menyebut tinggal 400 ekor.
Setelah harimau jawa (Panthera tigris sundaica) dan harimau bali (Panthera tigris balica) boleh dibilang punah, subspesies harimau di Indonesia tinggal harimau sumatera.
Menurut perhitungan Forum HarimauKita selama pemantauan tahun 2000 hingga 2011, harimau yang 700 ekor itu adalah yang hidup di alam liar, tetapi sangat jauh berkurang dibandingkan tahun 1970an yang 1000 ekor. “Ancaman terbesar bagi populasi harimau ini adalah perburuan dan perdagangan, serta konflik dengan masyarakat”, kata Hariyo T. Wibisono, Ketua Badan Pengawas Forum HarimauKita.
Hariyo menambahkan, perdagangan melalui dunia internet sekarang ini sedang marak terjadi. Kemajuan teknologi informasi membuat pelaku penjual dan pembeli semakin mudah bertransaksi secara langsung tanpa tatap muka. Data Forum HarimauKita menunjukkan, situs internet yang banyak melakukan transaksi adalah www.kaskus.co.id atau Kaskus. Dari tahun 2010 hingga pertengahan 2011, menurut Forum, terdapat 10 pedagang potensial di situs tersebut. “Satu pedagang sudah dipastikan benar”, ungkap Hariyo.
Pedagang di Kaskus berasal dari Jakarta, Bandung, Bali, dan Jawa Tengah yang menjual kulit, taring, kumis, dan penis harimau yang paling dicari pasar domestik. “Bagian tubuh harimau itu biasanya dipakai untuk ilmu gaib”, sambung Hariyo. Hal ini juga dibenarkan oleh Sunarto, Koordinator Survei dan Monitoring Harimau World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, perdagangan berupa tulang juga paling banyak diperdagangkan ke luar negeri, terutama ke China dan Korea. “Biasanya dijual untuk pengobatan tradisional”, katanya.
Wilayah yang sering dijadikan tempat transit perdagangan harimau ini adalah Riau, Medan, Pekan Baru, dan Lampung. Selanjutnya dibawa melalui jalur laut ke Malaysia atau Thailand. Di pasar gelap, harga tulang dari seekor harimau utuh bisa mencapai 100 juta rupiah. (SIEJ/Cita Ariani/Igg Maha Adi)